Antisipasi Darurat Bencana, Banjarmasin Alokasikan Dana Belanja Tak Terduga Rp 14 Miliar Lebih

0

ANTISIPASI dampak bencana menghantam Banjarmasin, alokasi dana belanja tak terduga (BTT) dalam APBD Perubahan 2021, telah dialokasikan.

ANGKANYA pun naik dibanding APBD murni 2021. Besarannya mencapai Rp 14.038.346.253 atau Rp 14 miliar lebih. Alokasi anggaran khusus ini naik dibanding APBD murni 2021 lalu, sebelumnya dipatok Rp 13.334.975.560 atau Rp 13,3 miliar, naik lima persen di APBD Perubahan 2021 atau sebesar Rp 703 juta lebih.

Menghadapi dampak cuaca ekstrem dan pengaruh badai La Nina yang memicu hujan deras, angin puting beliung dan berpotensi banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin telah siap siaga.

“Dari hasil pemantauan di lapangan, untuk sementara kondisi air terutama di bantaran sungai yang ada di Banjarmasin, mencakup wilayah utara, selatan, barat, utara dan tengah masih relatif aman,” ucap Kepala Pelaksana BPBD Banjarmasin, Fahruraji kepada jejakrekam.com, Kamis (11/11/2021).

BACA : Belanja Tak Terduga Naik Di APBD-P 2021, Khawatir Dipakai Untuk Anggaran Gelondongan

Menurut dia, penggunaan dana belanja tak terduga dalam APBD Banjarmasin sebenarnya harus melalui keputusan walikota, ketika ditetapkan status darurat atau darurat bencana.

“Anggaran dana belanja tak terduga ini telah ada di Badan Keuangan Daerah (Bakueda) Banjarmasin. Jadi, begitu ada penetapan statut darurat atau darurat bencana oleh Walikota Banjarmasin, maka dana itu bisa digunakan. Untuk anggaran operasional di BPBD Banjarmasin tidak ada masalah,” ucap Fahruraji.

Saat ini, menurut dia, BPBD dalam proses pemantauan wilayah terdampak air pasang atau rob, menerjunkan mobil rescue bersama TRC dan tim rescue, relawan gabungan dibantu warga.

BACA JUGA : Dikucurkan Rp 111 Miliar Lebih, Dana Covid-19 Banjarmasin Terpakai Rp 99 Miliar Lebih, Kemana Sisanya?

“Air rob yang menyerbu Banjarmasin memang akibat La Nina. Dari hasil pemantauan, masih relatif aman karena ketinggian air berkisar 20 hingga 40 centimeter, terutama saat tengah malam,” kata Fahruraji.

Dia mencontohkan hasil pemantauan di Jalan Jafri Zamzam, Jalan Pembangunan Ujung, Jalan Rawasari Komplek Citra Sari, Jalan Kuin Selatan, Jalan Simpang Anem, Jalan 9 Oktober, Jalan Cendrawasih, Jalan Pangeran, Jalan Kelayan B, Jalan Sutoyo S, Jalan Belitung Gang Tunas Baru, ketinggian air masih 20 hingga 40 centimeter.

“Air rob ini diperkirakan terus naik hingga beberapa jam kemudian. Kami pun telah menyiagakan armada air serta melakukan pemantauan berkala,” kata Fahruraji.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.