Intensitas Hujan Tinggi Diperparah Air Pasang, Sejumlah Kawasan di Banjarmasin ‘kecalapan’

0

INTENSITAS hujan tinggi ditambah air pasang dalam, membuat sejumlah kawasan di Banjarmasin terendam atau ‘kecalapan’ dalam bahasa Banjar.

BERDASAR peringatan dini dari Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarbaru bahwa pada Rabu (10/11/2021), pukul 13.10 hingga pukul 15.40 Wita, wilayah Kalimantan Selatan masih berpotensi terjadi hujan sedang lebar disertai kilat petir dan angin kencang, termasuk Banjarmasin dan sekitarnya.

Mengutip hasil monitoring tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, terpantau ada beberapa titik pasang atau calap di ibukota Kalimantan Selatan pada Selasa (9/11/2021) pukul 22.36 Wita.

Ruas jalan yang terendam adalah Jalan Jafri Zamzam Komplek DPR, Jalan Rawa Sari, Jalan Pembangunan Ujung, Jalan Cendrawasih, Jalan Kuin Cerucuk, Jalan Simpang Anem, RS TPT dr Soeharsono, Jalan Kelayan, Jalan Pekauman, Jalan Pangeran,Jalan Belitung Gang Tunas Baru, dan Jalan Sutoyo S Gang 20, dengan ketinggian berkisar 20 hingga 60 centimeter.

BACA : Sikapi Peringatan Banjir BMKG, Wakil Ketua DPRD Banjarmasin Desak Pemkot Segera Bersiap

Sementara itu, dari pantauan jejakrekam.com, Selasa (9/11/2021), kawasan Kayutangi terutama di seputar kampus STIE Indonesia Banjarmasin menjadi langganan calap, ketika curah hujan tinggi dan air pasang.

Bahkan, sebagian ruas Jalan Perdagangan dan Jalan HKSN turut terendam, walau durasinya tidak terlalu lama, karena berangsur-angsur kering di siang hari.

Begitupula, dari video amatir warganet mengabarkan pada Selasa (9/11/2021) malam, kawasan Kubah Habib Basirih pun ikut diserbu air pasang, hingga menganggu aktivitas para penziarah.

Tim BPBD Banjarmasin pun memastikan pada Rabu (10/11/2021), masih memantau air pasang di wilayah kota, akibat intensitas air yang masih meningkat.

BACA JUGA : Putusan PTUN Banjarmasin Inkracht, Pemprov Kalsel Wajib Segera Pasang Alat EWS Banjir

Ketua LSM Masyarakat Memperdulikan Fungsi Sungai (Mamfus) Anang Rosadi Adenansi pun mengingatkan agar kota benar-benar serius menangani sungai yang merupakan saluran drainase alami.

“Daya tampung air di sungai harus lebih diperdalam lagi, jangan sampai ada pendangkalan. Dengan tingginya curah hujan dan air pasang, tak mengherankan jika sejumlah kawasan terendam atau calap,” kata Anang Rosadi Adenansi kepada jejakrekam.com, Rabu (10/11/2021).

Halaman Komplek Perguruan Muhammadiyah Banjarmasin di Jalan S Parman yang terendam pada Selasa (9/11/2021) malam. (Foto Faisal Ichal)

Menurut dia, persoalan hulu harus segera dibenahi, terutama normalisasi atau revitalisasi sungai-sungai yang ada di Banjarmasin.

“Bukan hanya membangun trotoar dan drainase yang diutamakan. Sistem drainase yang dibangun juga harus memperhatikan kontur tanah atau tingkat kemiringannya, sehingga bisa tersalurkan dengan baik ke sungai yang jadi muaranya,” kata insinyur lulusan Universitas Jayabaya Jakarta ini.

BACA JUGA : Diguyur Hujan Lebat, Drainase Tak Beres, Banjarmasin ‘Banjir’ Lagi

Rosadi berpesan agar menjaga sungai, jangan sampai menjadi tong sampah apalagi ditutup sehingga menghambat laju air. Hal ini mengakibatkan banyak kawasan terendam, terkhusus ruas-ruas jalan vital di Banjarmasin.

“Tuhan telah menganugerahkan Banjarmasin dengan banyak sungai, seharusnya kita jaga dan jangan malah dirusak. Jika sungai kita dalam kondisi sehat, tentu manfaat akan dirasakan seperti bisa mengantisipasi banjir,” kata mantan anggota DPRD Kalsel.

Menurut Rosadi, jika sungai di Banjarmasin sudah berfungsi dengan baik, bukan hanya manusia yang menikmati tapi juga makhluk Tuhan lainnya seperti ikan akan hidup lestari.(jejakrekam)

Penulis Faisal Ichal/Siarajuddin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.