Demi Gelar NaGa Kalsel 2021, Para Finalis Dicecar seputar Pelestarian Budaya Banjar

0

IKATAN Nanang Galuh (Inaga) 2021 menghelat grand final pemilihan Nanang Galuh (NaGa) Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan di Aula Calamus Ballroom Rattan Inn, Banjarmasin, Sabtu (30/10/2021) malam.

PARA finalis NaGa dari 13 kabupaten/kota dikelompokkan secara acak. Mereka pun masing-masing diajukan pertanyaan lewat kupon yang diambil dalam bentuk kertas. Pertanyaan dilontarkan tim juri atau panelis yang posisinya berhadapan dengan para kontestan.

Nanang Abdul Aziz dengan nomor urut 19, misalkan. NaGa asal  Banjarmasin itu didampingkan bersama Galuh Kusmayanti, dengan nomor urut 28 asal Naga Kotabaru.

Ditempo 30 detik, mereka harus menjawab dengan baik dari pertanyaan dari para juri. Pertanyaannya seputar bagaimana mempertahankan eksistensi kebudayaan Banjar ditempa arus modernisasi dan globalisasi saat ini?

“Untuk melestarikan kebudayaan Banjar yang ada, saya percaya satu hal terkait kebudayaan itu. Yakni, identitas diri kita sendiri. Sebagai urang Banjar, sudah saatnya kita generasi muda mengembangkan, melihat dan menggapai potensi budaya yang ada,” ucap NaGa Banjarmasin, Abdul Aziz.

BACA : Diawali Sungai Veteran, Ada Konsep Kepala Naga di Tempekong dan Ekor di Sungai Lulut

Aziz bilang, upaya itu agar generasi muda saat ini mengenali kebudayaan Banjar terlebih dahulu. Kata dia, fungsi pemuda itu adalah agar memberi nilai budaya Banjar kepada masyarakat. “Ayo lestarikan kebudayaan Banjar, wahai generasi emas,” ujarnya.

Tim panelis sekaligus juri Nanang Galuh Kebudayaan Kalsel saat mengamati para finalis NaGa 2021. (Foto Rahim Arza)

Sementara itu, Galuh Kusmayanti diberikan pertanyaan seputar dirinya nanti bakal memenangkan Inaga 2021, lalu mendapat sindiran bahwa dirinya tidak cocok menjadi pemenang.

“Saya selaku anak muda dan penerus generasi bangsa, selalu meyakininya bahwa ada tanggungjawab dalam menjalankan tugas yang diberi. Merasa memiliki tanggungjawab, menjaga dan melestarikan, serta mengembangkan kebudayaan itu,” jelas Kusmayanti.

BACA JUGA : Wajib Jadi Panutan Pemuda, Simak Pesan Pemkot Banjarmasin untuk Nanang Galuh Banjar

Ia mempertegas sampai ada masyarakat menyadarinya bahwa dirinya adalah NaGa 2021, yang mampu menjaga kebudayaan dan berani memperlihatkan ke tengah masyarakat Banjar. “Tentunya itu semua, dimulai dari diri sendiri. Saya bakal menunjukkan itu,” ujar Kusmayanti.

Kemudian, dipanggil lagi dua pasangan berikutnya. Mereka adlah Dzikron Abdullah, dengan nomor urut 33 asal NaGA Kabupaten Banjar, disandingkan dengan Galuh Sephiara Nur Adila, dengan nomor urut 32 asal NaGa Banjarmasin.

“Kearifan lokal yang ada di Kalimantan Selatan, yang pertama yaitu Bajangguman. Biasanya dihadiri ketika pesan suami-istei dan kedua, tradisi baayun maulid, yang biasa diadakan setiap Rabiul Awal,” kata Dzikron.

BACA JUGA : 8 Pegiat Seni dan Budaya Banjar Raih Penghargaan Walikota Banjarmasin

Adapun, Galuh Sephiara menjawab visi kemajuan kebudayaan nasional untuk 20 tahun ke depan. Seperti melindungi keanekaragaman hayati dan memperkuat ekosistem.

“Menurut saya program yang cocok untuk keanekaragaman hayati adalah dengan mempertahankan budaya kita, menjaga lingkungan sambil mempromosikan ke media sosial untuk menjaga budaya kepada generasi muda,” beber Sephiara.

Karena, kata Sephiara, program itu mampu menjaga ekosistem yang ada di Kalimantan Selatan dan terlebih menjaga kebersihan lingkungannya. “Menjaga kebersihan, maka menjaga ekosistem kita,” pungkasnya.(jejakrekam)

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.