OJK Regional 9 Kalimantan Gelar Webinar Market Update Discussion

0

OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 9 Kalimantan telah menyelenggarakan kegiatan Webinar Market Update Discussion dengan tema “Pengaruh Tapering Off Terhadap Pasar Modal Indonesia”.

KEGIATAN tersebut untuk meningkatkan kemampuan analisis bagi pelaku pasar modal khususnya WPPE dan Waperd, maka dirasa perlu meningkatkan kapasitas tentang pengetahuan produk pasar modal serta dinamika pasar yang terjadi.

Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Regional 9 Kalimantan, Azofa mengatakan, hal tersebut diperlukan agar para tenaga pemasar dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku (market conduct), sehingga tidak melakukan mis-selling serta dapat memberikan edukasi kepada para nasabah atau investor bahwa produk pasar modal memiliki risiko.

“Kita berikan semacam edukasi, agar nasabah dan para investor tidak salah langkah,” ucapnya, Kamis (28/10/2021).

Kemudian guna mendukung hal tersebut OJK Regional 9 Kalimantan merasa perlu untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan kapasitas khususnya di wilayah kerja Kantor Regional 9 Kalimantan.Salah satunya menyelenggarakan program recycling yang mengundang seluruh pelaku pasar modal mulai dari WPPE, WAPERD, Bursa Efek Indonesia, akademisi dan media.

Menurutnya, berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per akhir Agustus 2021, jumlah Single Investor Identification (SID) saham di Kalimantan secara Year-on-Year tercatat sebanyak 323 ribu rekening atau meningkat 120,97%. Hal tersebut, melebihi peningkatan SID secara nasional sebesar 106,03%. Di posisi yang sama, perkembangan transaksi saham di Kalimantan tercatat sebesar Rp9,07 triliun atau meningkat 101%, di atas peningkatan nasional sebesar 75,79%.

Untuk reksa dana di Kalimantan sendiri, jelasnya, jumlah SID reksa posisi Agustus 2021 tercatat sebanyak 291 ribu rekening atau meningkat 160,26%, melebihi peningkatan nasional sebesar 75,7%.

“Data pertumbuhan pasar modal di Kalimantan yang melebihi nasional tentu menjadi indikator yang baik bagi sektor pasar modal Kalimantan, mengingat besarnya minat warga Kalimantan dan potensi pengembangan pasar modal di berbagai instrumen keuangan yang dapat dimanfaatkan masyarakt luas,” paparnya.

Adapun Narasumber Webinar yang hadir yaitu Sdr. Singgih Gunarsa (Analis Keuangan dan Fiskal, Direktorat Surat Utang Negara Kementrian Keuangan) dan William Hartanto (Praktisi Pasar Modal).

“Tujuan akhir dari program recycling ini tentu memberikan pengaruh yang positif bagi peningkatan penjualan produk Pasar Modal dan meningkatkan risk awareness para nasabah atau investor sehingga mereka lebih bijaksana dalam berinvestasi di Pasar Modal dengan selalu berpedoman pada ketentuan yang berlaku,” tutupnya.(jejakrekam)

Penulis Akhmad Faisal
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.