Raih Medali Kehormatan, Cerita Enam Bintara Polda Kalsel Saat Bertugas di Zona Merah Afrika Tengah

0

TERGABUNG dalam Formed Police Unit (FPU), enam Kontingen Indonesia dari Polda Kalsel mengikuti misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Republik Afrika Tengah. Duta dari Banua ini pun berhasil menyelesaikan tugas dan kembali ke Indonesia.

BAHKAN, enam putra terbaik Kalsel ini mendapat medali kehormatan dari Presiden of the Central African Republic Faustin Archange Touadera.

“Penghargaan tersebut adalah penghargaan tertinggi dari negara Republik Afrika Tengah. Penghargaan ini juga diberikan pertama kalinya kepada enam kontingen Formed Police Unit (FPU),” ucap Iptu Andi Kohar saat bertemu wartawan di Polda Kalsel, Senin (25/10/2021).

Mengenakan seragam abu-abu muda, baret biru dan sepatu coklat khas pasukan perdamaian, enam bintara Polda Kalsel ini yakni Iptu Andi Kohar, Ipda Sardi Abdul Karim, Aipda Imam Syafi’i, Aipda Irawan Yudha Pratama, Aipda Eko Budi Nuryanto dan Bripka Zelly Indra Cokki Sutrabon Tobing, tampak sumringah.

Diceritakan Iptu Andi Kohar, lebih dari setahun menjalankan misi United Nation Multidimensional Integrated Stabilization Mission in the Central African Republic (MINUSCA). Banyak hal yang dirasakan Andi Kohar dan kawan-kawan saat bertugas, karena tensi keamanan memanas akibat konflik suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) dan politik.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah KONGO2.jpg
Personel Polda Kalsel saat bertugas di Republik Afrika Tengah yang merupakan zona merah di Benua Afrika. (Foto Istimewa)

BACA : Jalankan Misi Perdamaian Di Afrika, Polda Kalsel Seleksi Perwira

“FPU Kontingen Indonesia sempat mengalami dua konflik bersenjata yang intens dengan kelompok separatis yang disebut Seleka dan Anti Balaka pada Januari dan Maret 2021,” cerita Andi Kohar.

Kontak senjata berlangsung dari subuh sampai malam hari. Setelah itu diberlakukan jam malam dan tidak boleh ada aktivitas warga sipil sama sekali. “Bahkan penerbangan hanya penerbangan militer yang dibolehkan, jadi suasana sangat tegang waktu itu,” cerita Andi Kohar.

Dirinya bersyukur tidak ada anggota FPU Kontingen Indonesia yang gugur. Namun, sejumlah anggota FPU dari kontingen negara lain ada harus kehilangan nyawa dalam bertugas.

Rasa bangga juga dirasakan FPU Kontingen Indonesia. Ini karena rekannya sesama anggota Polri di Polres jajaran Polda Kalsel yang berpangkat bintara, seluruhnya mendapat pangkat tituler sebagai perwira karena jabatan dan tugasnya.

“Ini sangat membanggakan, karena tidak semua anggota FPU Kontingen mendapatkan pangkat tituler demikian,” ucap Andi Kohar.

BACA JUGA : Dua Personel Satbrimob Polda Kalsel Gugur Saat Tugas di Papua

Ia menegaskan bangga menjadi warga negara Indonesia. Terkhusu lagi, bangga menjadi bagian dari Polri, khususnya di Polda Kalsel.

“Kami bersyukur hidup di Indonesia tergolong negara yang aman dan makmur. Jauh sekali perbandingannya dari negara Republik Afrika Tengah,” tutur Andi Kohar.

Ambil contoh, kata dia, untuk mendapat air bersih saja warga di sana kesulitan dan harus mengandalkan pembagian air dari kontingen-kontingen FPU. Ini belum lagi kondisi geopolitik di sana yang membuat negara tersebut dikategorikan sebagai zona merah dari segi keamanan.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.