Hadupan Manyalak Kada Maigut

0

Oleh : Noorhalis Majid

ORANG yang suka menggertak – mengancam, biasanya hanya sebatas kata-kata, belum tentu disertai tindakan. Sebaliknya, yang diam – tidak berkata-kata, justru terkadang langsung mengambil tindakan, bahkan keputusannya membahayakan. Jangan takut pada ancaman, besar kemungkinan hanya gertakan, itulah makna dari hadupan manyalak kada maigut.

ANJING menyalak tidak menggigit, begitu arti harfiahnya. Rupanya, sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa anjing yang suka menyalak – menggonggong, tidak akan menggigit. Karenanya jangan takut dengan gonggongannya, itu hanya bentuk gertakan. Dipinjam sebagai perumpamaan, bahwa orang yang suka main ancam, sesumbar dengan gertakannya, belum tentu berani menindak – mengeksekusi.

Sekarang, gertak-menggertak, sudah menjadi metode modern untuk menaikkan posisi tawar dalam menyelesaikan persoalan. Ketika “hukum” menjadi cara menyelesaikan berbagai masalah, gertak-menggertak berubah bentuk menjadi somasi.

Bila diperlakukan tidak adil, dan ingin menuntut keadilan, pertama-tama yang dilakukan adalah mesomasi, tujuannya untuk memberi tahu bahawa ada pihak yang keberatan, bersamaan itu menawarkan solusi penyelesaikan dalam waktu yang ditentukan.

BACA : Karmila Menjadi Anjing, Sebuah Ulasan

Segala ancaman, yang berarti gertakan, disampaikan. Bila tidak direspon, bisa dilanjutkan dengan somasi kedua dan seterusnya. Bila tetap tidak ditanggapi, lanjut proses pengadilan atau berakhir hanya sampai pada somasi saja.

Sekalipun sudah ada mekanisme hukum dalam bentuk somasi, namun gertak-menggertak tentu saja masih ada. Dalam dunia kerja, ancaman bisa saja dengan kekuasaan. Bila melawan atau tidak menurut, diancam dipindahkan, diberhentikan, dan sebagainya.

Ancaman yang sesumbar disampaikan, belum tentu dilaksanakan, boleh jadi hanya sebuah peringatan. Sedangkan yang silent – diam-diam, bisa saja langsung menindak. Tiba-tiba saja diberhentikan, seketika dipindahkan, atau tidak diberi jabatan lagi.

BACA JUGA : Cari Kepala Korban Pembunuhan, Polisi Terjunkan Dua Anjing Pelacak

Ungkapan ini memberikan pelajaran, bahwa yang suka menggertak, pada dasarnya belum tentu berani menindak. Sedangkan yang diam – tidak banyak bicara, bisa saja langsung melakukan eksekusi. Pesan yang ingin disampaikan, jangan takut pada orang yang suka menggertak, berhati-hatilah pada yang tenang – tidak banyak sesumbar, karena justru lebih membahayakan.

Begitu pun kita, jangan terlalu banyak mengumbar gertakan, nanti justru tidak terlaksana, karena hadupan manyalak kada maigut. (jejakrekam)

Buku Norhalis Majid

Penulis adalah Pemerhati Budaya dan Bahasa Banjar

Mantan Kepala Perwakilan Ombudsman Kalsel

Peneliti Senior LK3 Banjarmasin

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.