Wakil Rakyat Absen, Aksi Massa Menanti Kehadiran Jokowi

0

SEDERET mahasiswa ULM, UIN, UMB, dan lainnya, yang menunggu kehadiran Presiden Joko Widodo untuk bertemu pada sidang rakyat di depan halaman kantor DPRD Kalsel, Jalana Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kamis (21/10/2021). Sekitar pukul 11.30 Wita, sejumlah aktivis mahasiswa masih bertahan hingga terus berjalan mimbar bebas dalam orasinya.

KITA apresiasi buat teman-teman yang hadir demi memperjuangkan hak rakyat, beda mereka (Wakil Rakyat). Kita mempertaruhkan tenaga, pikiran dan waktunya demi bertemu Pak Jokowi,” kata mahasiswi ULM itu saat berorasi, Kamis (21/10/2021).

Menurutnya, mahasiswa mampu mengkritisi kebijakan pemerintah kabinet Indonesia Maju, yang kini kian mundur dari kebijakannya. Dia pun menyebut, wakil rakyat saat ini jauh dari fungsinya, yang selalu beralasan ketika dihampiri oleh sejumlah massa aksi demi menyampaikan tuntutan rakyat. “Wakil rakyat jangan tidur,” tegas mahasiswi ULM itu.

BACA : Jokowi Bakal Disambut Demo, BEM se-Kalsel Siapkan Sidang Rakyat

Koordinator lapangan mahasiswa UIN Antasari, Fahrianoor atau disapa Aken membeberkan tujuan aksi pada hari ini adalah mendorong isu HAM, ekonomi, kebijakan maupun pandemi Covid-19. “Isu pendidikan juga kita soroti agar didengar Pak Jokowi, yang mana hari ini beliau datang ke Banjarmasin,” ujarnya.

Aken menjelaskan, sejumlah aksi massa hari ini didampingi rekan LBH yang membantu dalam melindungi para aktivis mahasiswa demi menuntut, serta mengevaluasi dua periode masa jabatan era Jokowi.

Massa mahasiswa duduk di aspal jalan Lambung Mangkurat mendengarkan rekannya berorasi, Kamis (21/10/2021). (Foto Rahim Arza)

Terkait wakil rakyat yang absen, Aken merespon itu bentuk kemunduran dari demokrasi bahwa diharapkan teman-teman agar aspiranya didengar. “Setidaknya Jokowi tahu adanya aksi hari ini dulu, Kalsel turut mengevaluasi kabinet Indonesia Maju,” jelasnya.

BACA JUGA : Hakim Kabulkan Gugatan Class Action Korban Banjir Kalsel, Pazri: Ini Kemenangan Rakyat

Sementara itu, aktivis BEM UMB Alfi menyampaikan bahwa kehidupan saat ini adalah meminjam untuk anak-cucu ke depan, maka seyogyanya pihak pemerintah dan wakil rakyat dapat mendengar aspirasi dalam aksi nasional secara serentak ini. Dia bilang, saking sibuknya wakil rakyat melupakan tugasnya dalam menyerap segala isu yang terjadi di masyarakat Banjar.

“Tuhan kami masih sibuk, karena mereka (wakil rakyat) yang juga disibukkan dengan pekerjaannya, yang tidak mewakili rakyat. Sehingga mereka beralasan tidak hadir, padahal mereka mestinya menyerap aspirasi rakyat,” katanya.

Terakhir, Alfi mengucapkan turut berduka cita atas matinya hati nurani wakil rakyat. “innalillahi wa innailahirojiun yang mana wakil rakyat kita sudah mati, karena tidak mendengar apa yang kita sampaikan,” imbuhnya. (jejakrekam)

Penulis Rahim Arza
Editor Afdi Achmad

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.