Presiden Datang ke Banua, Seknas Jokowi Kalsel Kritik Jangan Hanya Diisi Seremonial Belaka

0

KEDATANGAN Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama rombongan ke Kalimantan Selatan diagendakan pada Kamis (21/10/2021). Sedikitnya, ada tiga agenda kegiatan yang akan dihadiri orang nomor satu di republik ini.

BERKUNJUNG ke Banua, Jokowi dan rombongan menggunakan pesawat kepresidenan BBJ-2 lepas landas dari Lanud Halim Perdanakusum. Dijadwalkan, tiba di Bandara Internasional Syamsuddin Noor di Banjarbaru, pukul 09.33 Wita.

Dari bandara, rombongan Jokowi dijemput dengan helikopter kepresidenan menuju PT Jhonlin Agro Raya (JAR), akan disambut Gubernur Kalsel Sahbirin Noor. Agendanya meresmikan pabrik biodiesel level B30 PT JAR di Desa Sungai Dua, Kecamatan Simpang Empat, Tanah Bumbu.

Dari Tanbu, rombongan kembali ke Banjarbaru guna mengikuti dua agenda di Banjarmasin. Menggunakan jalur darat dengan iring-iringan mobil ke RSUD Moch Ansari Saleh, Jalan Brigjen Hasan Basry, Kayutangi Banjarmasin.

Usai peninjauan kegiatan vaksinasi massal di rumah sakit milik Pemprov Kalsel, Jokowi dan rombongan berjalan kaki menuju ke Jembatan Sei Alalak yang lokasinya berdekatan. Jokowi pun diagendakan meresmikan Jembatan Sei Alalak, hingga selepas acara itu akan balik ke Jakarta.

BACA : Usai Jembatan Sei Alalak, Presiden Jokowi Diagendakan Resmikan Pabrik Biodiesel Jhonlin Group

Ketua DPW Seknas Jokowi Kalsel, Sri Naida pun angkat bicara soal tiga agenda kunjungan Jokowi ke Banua. Menurut dia, sebenarnya banyak persoalan yang harusnya mendapat perhatian khusus Jokowi di Kalimantan Selatan.

Ketua DPW Seknas Jokowi Kalimantan Selatan, Sri Naida (Foto Dokuentasi Pribadi)

Mantan anggota DPRD Banjarbaru juga mengamati saat menyambut kedatangan Jokowi ke Kalsel, perbaikan besar dilakukan di beberapa ruas jalan. Terutama, jalan perkotaan seperti Jalan Brigjen H Hasan Basry dan Jalan Achmad Yani, Banjarmasin yang kini mulus diaspal.

“Sangat tampak sekali proyek itu seperti kejar tayang. Karena, ruas jalan itu akan dilewati rombongan Jokowi. Mengapa tidak mengunjungi ruas Jalan Gubernur Syarkawi yang rusak akibat diterjang banjir besar pada Januari dan Februari 2021. Bahkan, dalam setahun, tercatat empat kali jalan itu terendam dan bikin arus lalu lintas lumpuh. Ini akibat perubahan arus sungai yang telah ditutup jalan,” tutur Sri Naida kepada jejakrekam.com, Rabu (20/10/2021).

Menurut kader PDI Perjuangan ini, sepatutnya Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel sebagai perwakilan pemerintah pusat bisa memberi gambaran sejujurnya kondisi infrastruktur pasca banjir. Ia karena, kondisi infrastruktur Kalsel tergolong cukup parah pasca diterjang banjir pada Januari lalu.

BACA JUGA : Jelang Kedatangan Jokowi, Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Di Jembatan Sei Alalak, Ini Penjelasannya!

“Nah, kalau jalan sudah mulus, sebenarnya helikopter kepresidenan pun bisa mendarat. Tidak butuh helipad segala. Apalagi, ruas Jalan Gubernur Syarkawi merupakan jalur alternatif bahkan utama untuk armada perekonomian Kalsel dan Kalteng. Apalagi, ruas jalan itu juga berada sedikitnya berada di tiga kabupaten dan kota, seperti Barito Kuala, Kabupaten Banjar dan Banjarbaru, bahkan terhubung ke akses jalan menuju Bandara Syamsudin Noor. Kenapa Jokowi tak diajak ke berkunjung ke sana?” cecar Sri Naida.

BACA JUGA : BPJN Kalsel Sebut Rencana Jalan Gubernur Syarkawi ala Tumbang Nusa Terlalu Mahal

Ia menegaskan Kalsel sangat butuh sokongan dana pembangunan bersumber dari APBN, tak bisa mengandalkan dari APBD Kalsel maupun APBD kabupaten dan kota. Menurut Sri Naida, sepatutnya kedatangan Jokowi ke Banua, bisa dimanfaatkan untuk memaparkan kondisi sebenarnya yang dialami Kalsel.

“Kami yakin Pak Jokowi pasti akan mendengarkan dan bisa merealisasikannya. Tapi, kalau yang disodorkan bagus-bagus saja, ya beginilah akhirnya kedatangan Pak Jokowi hanya terkesan seremonial,” ucapnya.

Lain lagi soal pengkajian kebutuhan pascabencana (jitupasna), Sri Nanda mengatakan hingga kini pasca banjir pada Januari-Februari 2021 tidak kejelasan. Teruntuk untuk daerah terdampak seperti Kabupaten Banjar, Tapin dan Hulu Sungai Tengah (HST).

BACA JUGA : Korban Banjir Menang di Pengadilan, Walhi Minta Gubernur Kalsel Segera Laksanakan Perintah PTUN

Magister lulusan UGM Yogyakarta ini menguraikan jitupasna merupakan suatu rangkaian kegiatan pengkajian dan penilaian akibat, analisis dampak, perkiraan kebutuhan, dan rekomendasi awal terhadap strategi pemulihan yang menjadi dasar penyusunan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.

“Inilah mengapa kami nilai kedatangan Jokowi ke Kalsel harusnya bisa dimanfaatkan agar semua persoalan, apalagi menyangkut anggaran bersumber dari pusat bisa terselesaikan. Bukan malah acara seremonial yang ditonjolkan,” tandas Sri Naida.(jejakrekam)

Penulis Rahim/Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.