Meski Sudah Zona Hijau, Perkuliahan di Uniska Tetap Secara Online

0

KENDATI kasus Covid-19 di Banua telah melandai, Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjary (MAB) akan tetap melaksanakan perkuliahan semester ini secara online.  

“POLA belajar dipastikan masih secara online kendati pandemi sudah melandai,” ucap Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr H Muhammad Zainul kepada jejakrekam.com, Selasa (19/10/2021).

Lantas mengapa Uniska tetap melaksanakan kuliah online? Menurut Zainul ada beberapa alasan, yakni saat awal melakukan perkuliahan, sudah diadakannya rapat oleh pihak kampus terkait sistem pembelajaran dengan mekanisme dan keputusan bersama secara kolektif.

Di antaranya, ucap Zainul, seperti memonitor dan mengevaluasi kesiapan dari fakultas dan prodi masing-masing dan semua sepakat menerapkan perkuliahan secara online karena tak tau pasti seperti apa kondisi ke depannya.

“Yang namanya Covid ini kan kita tidak tahu ke depan, contoh negara Singapura, Malaysia begitu turun drastis naik,” ucapnya. 

BACA : Korban Catcalling Uniska Masih Belum Menampakkan Diri, Ini Kata Rektor

Jika dibanding atau melihaat sudut pandang Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yang berdiri disebuah tempat, dipastikan mayoritas siswa siswinya merupakan warga/masyarakat sekitar dan maksimal warga dalam kota itu sendiri.

Sementara, meski Banjarmasin sudah dinyatakan “zona hijau” dan mahasiwa Uniska berkegiatan offline, maka mereka yang datang ke kampus juga banyak pendatang dari luar daerah, bahkan sampai luar provinsi yang tentunya masih berpotensi terkontaminasi virus.  “Jadi ini kita tetap akan melihat kondisi ke depan”, papar Muhammad Zainul.

Selain itu lanjut dia, Uniska juga berbeda dari perguruan tinggi atau universitas lainnya. Yangmana, cakupan mahasiswa dan mahasiswinya mencapai 20.000 an. Sehingga terbayang untuk mendisiplinkannya pun dirasa cukup berat.

“Diliat dari aspek kesehatan sudah pasti siap, yang penting mengacu kepada prokes. Terkadang sulitnya mendisiplinkan mahasiswa, apalagi ada kuliah malam,” tegas Zainul.

BACA JUGA : Geger Aksi Mantan Mahasiswa Uniska Bakar Jas Almamater, WR III: Masalah Sudah Beres

Dari itu, ada beberapa faktor pendorong selain prokes misalnya vaksinasi, sehingga pihaknya mendorong dengan program tersebut karena merupakan salah satu syarat pembelajaran tatap muka (PTM).

Kampus pun mengusahakan untuk semester yang akan datang perkuliahan bisa dilakukan secara offline, dengan melihat aspek pendukung yakni selesainya tiga proyek pembangunan gedung baru di kawasan Handil Bhakti.

Kampus baru ini tentunya diharapkan dapat menambah keleluasaan dan daya tampung yang banyak. Jika rampung proyek gedung baru itu, manajemen juga akan memindahkan lima fakultas. Yaitu, Fakultas Ekonomi, Teknik, FKM, Pertanian dan FSI, dengan tujuan melengangkan gedung I yang lumayan padat.

BACA JUGA : Sambut New Normal, Uniska Terapkan Kuliah Kombinasi Daring dan Tatap Muka

Dinilai segi efektif kuliah online? Tentunya bukan hanya mahasiswa yang mersakan enak tidak enak. Tetapi tenaga pengajar pun sangat menginginkan pembelajaran offline agar lebih bisa berinteraksi dan mengetahui keseriusan pembelajaran, karena ukuran keberhasilan dosen itu adalah membuat pintar mahasiswanya semakin banyak mahasiswa yang lulus dan sukses.

“Kalau aspek substansi pembelajaran itu dapat, karena kita mendidik bukan sebatas mengajar dan juga bukan hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Zulvan R
Editor Ipik G

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.