Penyair Ali Syamsuddin Arsi Luncurkan Antologi Puisi Musikalisasi Gumam Asa

0

BUKU antologi puisi berjudul Musikalisasi Gumam Asa (MGA) resmi diluncurkan oleh penyair Ali Syamsuddin Arsi di Chess & Poet Banjarbaru, pada Rabu (13/10/2021) malam.

KUMPULAN karya yang dibukukan setebal 108 halaman tersebut berisikan 47 puisi. Dalam buku tersebut Asa -sapaan Ali Syamsuddin Arsi- menuliskan beragam keresahannya. Dari masalah pandemi Corona hingga problem lingkungan hidup.

“Apa yang didengar, apa yang disimak. Semua ditulis, tidak ada keraguan dan tidak ada ketakutan. Ketika sudah memulai, ada puncak-puncak kenikmatan dalam proses kreatif menulis gumam,” ucap Ali Arsi.

Peluncuran karya dikemas dengan ajang diskusi dan pembacaan puisi dari para penyair dari Kota Banjarbaru dan sekitarnya. Selain itu, ada pula penampilan teatrikalisasi suguhan Sanggar Ar Rumi Institut Agama Islam Darussalam Martapura. Mereka menampilkan teatrikalisasi yang ide ceritanya berasal dari proses alih wahana enam puisi milik Asa.

Pembacaan puisi Musikalisasi Gumam Asa. Sumber Foto: Rahim Arza

Diskusi karya Musikalisasi Gumam Asa berlangsung hangat. Beberapa penulis dan pegiat sastra mengapresiasi kerja-kerja kreatif Asa yang dinilai konsisten menggarap karya tentang isu-isu lokal.

BACA JUGA: Gandeng Kindai Seni Kreatif, Balai Bahasa Kalsel Buka Kelas Berani Menulis

Direktur Akademi Bangku Panjang Minggu Raya, HE Benyamine, misalnya, menyebut bahwa Asa acapkali menyoroti isu lingkungan hidup yang terjadi di Kalimantan Selatan. Sebagai contoh, karya berjudul Narasi Ranting Kering dan Meratus Sedang Sakit menjadi salah dua puisi Asa yang bicara tentang Pegunungan Meratus.

Menurutnya lagi, Asa merupakan sastrawan yang cukup gila di tengah perkembangan sastra saat ini karena sering menggarap dan menampilkan puisi dengan cara yang khas. “Gila dalam proses kreatifnya. Mendobrak dunia tulis menulis karya sastra,” ujar Ben.

Dari segi perwajahan, buku ini juga dinilai beda dari kebiasaan. Asa dan tim buku menyajikan simbol-simbol musik sehubungan judul buku ini adalah Musikalisasi Gumam Asa. Musikalisasi merujuk pada gaya Asa berpuisi yang acapkali bernada.

Penata rupa buku Musikalisasi Gumam Asa, Rizky Amrullah Setiawan, memberi catatan singkat dalam proses mengolah bagian-bagian luar maupun dalam buku MGA. Rizky bilang, dalam buku ini ia memberi makna dalam garisan-garisan warna di tiap wajah cover itu, mesti menampilkan nilai musikal.

“Saya layout buku ini sesuai permintaan beliau, bahwa ada memberi tanda visualisasi musikal,” katanya.

Kepala Bidang Kepemudaan Disporabudpar Banjarbaru, Abdurrahman El Husaini, memuji keberanian Asa mengeksplorasi kreativitas dalam penggarapan buku terkait sastra di Banua. Ia menganggap Musikalisasi Gumam Asa memberi warna dalam penggarapan karya sastra. “Saya banyak berguru dengan Asa ini,” kata pria kelahiran 1965 itu.

BACA JUGA: Usai Pegunungan Meratus, KSK Garap Antalogi Puisi Sayur Mayur

Owner penerbit Artikata selaku penerbit buku MGA, Sumasno Hadi, berkata bahwa pihaknya itu sesuai permintaan Ali Arsi, dengan ragam gaya yang cukup nyentrik dan unik.

“Saya selaku menerbitkan buku Bang Asa, sangat senang adanya peluncuran ini. Mengingat sosoknya, waktu kali pertama datang dan bertemu seniman di Kalimantan Selatan, yaitu pertama-pertama langsung mengenal beliau lewat karya gumamnya,” kenang Sumasno.

Demi lahirnya buku MGA, Sumasno berusaha mungkin mewujudkan karya sastra ini. “Buku ini cukup menarik sebenarnya. Tampilan memang diinginkan berbeda, dengan halaman yang tak biasa dan tidak sederhana, bersama tim penerbit cukup menyita waktu sehingga terbitnya buku ini,” ucap Dosen Sendratasik FKIP ULM tersebut.

Dengan terbitnya antologi MGA, Asa sudah menerbitkan delapan buku puisi. Tujuh karya lainnya yakni Negeri Benang pada Sekeping Papan (2009), Tubuh di Hutan-hutan (2009), Istana Daun Retak (2010), Bungkam Mata Gergaji (2011), Gumam Desau dan Esai-esai (2013), Cau Cau Cua Cau (2014), dan Jejak Batu Sebelum Cahaya (2014). (jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2021/10/14/penyair-ali-syamsuddin-arsi-luncurkan-antologi-puisi-musikalisasi-gumam-asa/
Penulis Rahim Arza
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.