Gambarkan Kondisi Pandemi, Jika Sukses Banjar Mural Festival Bakal Jadi Even Tahunan

0

DIREKTUR Banjar Mural Festival (BMF) Novyandi Saputra memastikan ada 19 muralis yang akan bergabung dalam ajang kreativitas di dinding ruang kota di Banjarmasin dan Banjarbaru. Dihelat pada 12-17 Oktober 2021, didukung penuh dua walikota.

DIAWALI Walikota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin yang akan membuka di titik mural Coffee Cub di Banjarbaru pada Selasa (12/10/2021). Kemudian, ditutup Walikota Banjarmasin Ibnu Sina di dinding mural The Jumpa Square pada Sabtu (16/10/2021).

Kata Novyandi, festival ini akan melibatkan 19 muralis yang terdiri dari individu dan kelompok. Mereka bakal menghiasi dindin-dinding Coffee Shop di dua wilayah, yaitu di Kota Banjarbaru yang menjadi titik mural antara lain Amanah Borneo Park, Coffee Cub, Mengoffee, Siang Malam dan Big Coffee. “Di Kota Banjarmasin titik mural antara lain dinding Pelindo Jalan RE Martadinata, Summer, 101 Coffee, The Jumpa Square dan Oettara Koffiee,” bebernya.

Adapun namaa seniman atau muralis yang terlibat, Novyandi menyebut, di Banjarbaru antara lain Tio Epenk, Hefni Priadi, Lintang Fauzi, Gamas, Andri Ramadhani, Jerry, Bagus, M Nurhadi, Nabila, dan Sinyo. 

“Banjarmasin melibatkan Jeffry Andika, Arnet, Andrian Yusianto, Innasya Tania, Fatur, Adi, Rizky Setiawan, Ramadhani, dan Dhea Qistina. Pelaksanaan acara ini tentu tetap memerhatikan protokol kesehatan di masa pandemi,” urai Novyandi kepada jejakrekam.com, Senin (11/10/2021).

BACA : Muralis Banjarbaru dan Banjarmasin Siap Adu Kreativitas di 10 Dinding Ruang Dua Kota

Tema yang diangkat, kata Novyandi, seni adalah upaya. Sementara, proses penggarapan mural di Coffee Shop dilakukan sejak tanggal 12-13 Oktober dan mural dinding Jalan RE Martadinata dan Jalan Nadjmi Adhani dihelat sejak tanggal 14-17 Oktober. “Dalam momentum itu, para walikota nantinya bakal mencoba juga dalam memural di sela kegiatan berlangsung,” beber Novy.

Frame yang dibuat oleh para pemural, dijelaskan Novyandi adalah menggambarkan kondisi pandemi saat ini. Lewat tangan para kompeten, pemural akan mengekspresikan semua yang terkandung dalam dinding tersebut.

“Lewat tangan mereka, sesuai tema itu menggambarkan kondisi saat ini. Ada menggambarkan tentang perjuangan masyarakat kota, tokoh-tokoh, dan sebagainya,” ucap akademisi Sendratasik FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini

Menurut Novyandi, kegiatan festival ini tidak membatasi ruang idealis para muralis yang terlibat. Menurutnya, mural itu adalah melukis di dinding yang memberikan sebuah pesan, wacana serta kritik dalam perkembangan dan kemajuan kebudayaan sebuah kota.

BACA JUGA : Menjaga Daya Kritis, Banjar Mural Festival 2021 Digeber 12-17 Oktober di Dua Kota Besar

“Banjar Mural Festifal ini secara perdana di Kalimantan Selatan, berawal dari suatu khawatiran teman-teman. Kami melihat adanya stigma tidak bagus terhadap mural, dan imbasnya kemudian, semacam kehilangan kepercayaan positif,” paparnya.

Inisiator Festival BMF, Putra Qomaluddin Attar Nurriqli yang juga founder Semangat Muda menyampaikan, kegiatan ini didukung oleh pihak sponsor antara lain Pemerintah Kota Banjarmasin, Pemerintah Kota Banjarbaru, Restu Guru Group, Pelindo, Amanah Borneo Park, Gudang Garam, Yayasan Amnesia, Dewan Kesenian Banjarmasin, Manajemen Intalu, DPD Asparnas Kalsel, Syihab Group dan Moodbooster.

Inisiator Festival BMF, Putra Qomaluddin Attar Nurriqli saat menjelaskan mekansime Banjar Mural Festival. (Foto Rahim Arza)

Serta kerjasama dengan media pers Rilis Kalimantan, Berita Banjarmasin, Koran Banjarmasin, Asyik-Asyik.com, Shalokal, jejakreka.com, Banjarmasin Post, Bilik Bersenyawa, NSA PM, Jingga Kreatif, Apahabar.com, Klikkalsel dan Kabar Kalsel.

“Keterlibatan sponsor-sponsor ini merupakan sebuah bentuk kolaborasi berbasis pemberdayaan. Kita sadar betul bahwa para pihak pendukung ini seperti ibu dan bapak. Jika kita menganalogikan pemerintah daerah seperti ibu, maka pihak swasta ini seperti bapak,” kata Ketua HIPMI Kabupaten Banjar itu.

BACA JUGA : Dihapus, Mural Sindiran soal Prokes Makin Marak di Banjarmasin

Menurutnya, memerankan fungsi mengayomi dan memberi ruang kreatif bagi para seniman mural ini. Tujuan festival ini, bagi Qomaluddin, adalah sebagai sebuah ruang temu antar berbagai pihak, pemerintah, swasta, dan pelaku kreatif (seniman).

“Semangat Muda selaku penyelenggara festival mengharapkan, semoga dengan adanya festival ini kemudian ruang diskusi dan kolaborasi bisa terbuka lebar antar elemen. Selain itu, semoga festival ini dapat menjadi embrio sebuah acara yang lebih besar untuk kedepannya dengan scope yang lebih luas,” ujarnya.

Hal ini tentu, kata Qomaluddin, memerlukan kerjasama dari berbagai pihak mulai dari pelaku kreatif (seniman), pemerintah hingga swasta agar gaung festival lebih nyaring. “Pun bukan hanya mural, namun bentuk kesenian lainnya dapat lebih berkembang dan hidup di ruang-ruang kota,” kata pria kelahiran 1985 itu.

Demi menyukseskan festival mural ini, kata Qomaluddin, estimasi yang dikeluarkan sebanyak kisaran Rp 50 juta. Upaya itu agar bisa menangkap fenomena mural yang sedang ramai di Indonesia, tak terkecuali di Kalimantan Selatan.

“Insya Allah, kegiatan ini bakal berlangsung rutin setiap tahun. Upaya dalam event ini, seperti layaknya memasang patok. Konstruksi setiap tahun, seperti membangun rumah dalam suatu kota masing-masing,” pungkasnya.(jejakrekam)

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.