Audit Maternal Perinatal Proyeksi Pembangunan Kesehatan Barito Utara

0

DINAS Kesehatan Kabupaten Barito Utara, telah melaksanakan pertemuan audit Maternal Perinatal, yang dilaksanakan di aula Setda, Kamis (7/10/2021).

KEPALA Dinas Kesehatan Siswandoyo dalam kegiatan mengatakan, dalam undang-undang nomor 17 tahun 2007 RPJMN tahun 2005, bahwa pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa. Bertujuan untuk menongkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Secara umum pembangunan kesehatan telah menyebabkan terjadinya berbagai kemajuan penting dalam meningkatkan status kesehatan.

BACA: Dinas Kesehatan Barito Utara Rapat Evaluasi Program Kesehatan Kerja Olahraga

“Umur harapan hidup (UHH) orang Indonesia telah naik mengikuti tren kenaikan global. Tahun 2017 orang Indonesia telah mencapai 71,5 tahun, dimana UHH perempuan lebih tinggi 5 tahun dibandingkan dengan laki-laki. Perempuan 74 tahun sementara laki-laki 69 tahun,” ujarnya.

Diungkapkannya, menurut SRS 2016, penyebab lansung kematian ibu adalah gangguan hipertensi dalam kehamilan (33,1 persen, pendarahan obstetrik 27,03 persen, komplikasi non obstetrik 15,7 persen, komplikasi obstetrik lainnya 12,04 persen infeksi yang berkaitan dengan kehamilan 6,06 persen, dan penyebab lain 4,81 persen.

“Penyebab kematian ibu ini menunjukkan bahwa kematian maternal dapat di cegah apabila cukup pelayanan yang dibarengi dengan mutu pelayanan yang baik,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, kejadian kematian ibu 77 persen di temukan di rumah sakit, 15,6 persen di rumah, 4,1 persen di perjalanan menuju RS atau fasilitas kesehatan dan 2 persen di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

BACA JUGA: Mengevaluasi Rencana Strategis Kesehatan Ibu dan Anak di Barito Utara

Dari hasil Riset Kesehatan Dasar 2018, dari tahun 2013 hingga 2018 menunjukkan terjadinya peningkatan cakupan indikator kesehatan ibu yang direfleksikan dari indikator empat kali kunjungan ANC (K4) dan pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.

“Proporsi pemeriksaan kehamilan K4 telah menunjukkna kenaikan dari 70 persen pada tahun 2013 menjadi 74,1 persen pada tahun 2018,” ungkapnya.

Dan cakupan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan juga mengalami kenaikan 66,7 persen tahun 2013 menjadi 79,3 persen pada tahun 2018. “Untuk itu, harus dibangun sinergisme dan sistem rujukan yang kuat antara FKTP (Puskesmas) dan FKRTL (Rumah Sakit), termasuk peningkatan kompetensi SDM peyalanan maternal,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Syarbani
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.