Jadi Agensi Literasi Digital, Japelidi Luncurkan Program Pemberdayaan Pemuda di Indonesia Timur
JARINGAN Pegiat Literasi Digital (Japelidi) bekerjasama dengan US Consulate General Surabaya, luncurkan secara resmi kegiatan penguatan kecakapan digital untuk kaum muda Indonesia Timur di Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan, Sabtu (2/10/2021) secara daring.
KOORDINATOR Nasional Japelidi, Novi Kurnia mengatakan kegiatan tersebut akan berlangsung selama enan bulan, terhitung sejak 15 September 2021 hingga 28 Februari 2022.
“Program pertama Japelidi pada 2017 lalu menyasar kelompok muda, jadi program kali ini juga merupakan salah satu wujud komitmen Japelidi untuk membangun literasi digital yang inklusif dan merata,” ujar Novi yang juga dosen Komunikasi UGM Yogyakarta ini dalam siaran pers diterima jejakrekam.com, Minggu (3/10/2021).
Kegiatan tersebut dihadiri lebih dari 135 peserta secara daring dengan menghadirkan Angie Mizeur (Public Affairs Officer, US Consulate General Surabaya), Novi Kurnia (Kordinator Nasional Japelidi), I Gusti Agung Putri Astrid Kartika (Staf Khusus Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPPA RI).
Ada pula, Devie Rahmawati (Tenaga Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Kominfo), Ni Made Ras Amanda G (Koordinator Program Universitas Udayana Bali) dan Christian Natamado Simanullang (MyAmerica Surabaya) sebagai pembicara.
BACA : Suguhkan Kiat Bisnis, JNE Dukung UKM Banjarmasin Menangkan Pasar Digital
Ia mengatakan, program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi literasi digital siswa di lima wilayah Indonesia Timur, yaitu Bali, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.
“Peningkatan kompetensi literasi digital mengacu pada sepuluh kompetensi literasi digital Japelidi, yang terbagi dalam empat kategori, yaitu keterampilan mengkonsumsi informasi secara fungsional (mengakses, memilih, dan memahami), keterampilan mengkonsumsi kritis (menganalisis, memverifikasi dan mengevaluasi), keterampilan prosuming (produksi) fungsional (memproduksi dan mendistribusikan) serta keterampilan prosuming kritis (berpartisipasi dan berkolaborasi),” paparnya.
Ia menambahkan, program kolaborasi Japelidi dan My America Surabaya kali ini melibatkan 46 anggota Japelidi dari 40 perguruan tinggi di Indonesia dan akan berlangsung hingga April 2022.
BACA JUGA : Dorong Digitalisasi Pengarsipan, Pemprov Kalsel Gencar Sosialisasi Aplikasi Srikandi
“Setelah kick off hari ini, kegiatan pertama adalah Focus Group Discussion (FGD) secara daring di 8 kabupaten di lima provinsi dan FGD luring di dua kabupten di Provinsi Bali,” tambahnya.
Program itu sendiri dilator belakangi riset-riset Japelidi sebelumnya tentang kompetensi literasi digital yang masih rendah di berpikir kritis.
Diharapkan, kegiatan tersebut akan menjadi program yang mampu meningkatkan literasi digital masyarakat Timur, serta menemukan anak muda yang akan menjadi sosok perwakilan di wilayah Timur.(jejakrekam)