Banyak beri Kontribusi Bagi Daerah, Nama Aberani Sulaiman Layak untuk Jembatan Sei Alalak
Oleh : Ipik Gandamana
SEBUAH adagium berbunyi “Bangsa Yang besar, adalah Bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya” nampaknya masih relevan hingga kini.
REALITA tersebut masih konsisten terlihat seperti banyaknya penamaan untuk gedung- gedung, fasilitas umum maupun jalan bahkan jembatan yang diambil dari nama tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan maupun pejuang pembangunan yang ada diseluruh Indonesia.
Di Kalimantan Selatan (Kalsel), terdapat pula sederet nama pejuang atau tokoh pembangunan seperti mantan gubernur yang namanya dijadikan jalan diantaranya seperti Jalan Ir. Pangeran Muhammad Noor. Dr. Mas Murdjani (lapangan Murjadi Banjarbaru). Jalan Gubenur Subardjo Sorosuroyo (Jalan Lingkar Selatan), kemudian Jalan Gubernur M. Syarkawi (Lingkar Utara) dan juga Jalan Mistar Tjokrokoesoemo (Cempaka Banjarbaru) serta nama-nama lainya.
Jika dicermati, tentunya pemberian atau ‘penamaan’ untuk fasilitas umum tersebut diatas, diberikan oleh pengambil kebijakan terdahulu dengan pertimbangan bijak dan tepat. Salahsatunya, wujud ‘penghargaan’ kepada mereka para mantan tokoh pendahulu yang telah banyak berjuang dan membangun untuk masyarakat khususnya di Kalimantan Selatan dan Kalimantan pada umumnya.
BACA : Diteken Hassan Basry, Teks Proklamasi 17 Mei Ditempel di Pasar Kandangan
Sebagai wujud keberlanjutan dari sikap selalu ‘menghargai’ untuk para tokoh kita di provinsi ini, maka tak berlebihan kiranya jika Jembatan Sei Alalak yang menghubungkan Kota Banjarmasin- Kabupaten Barito Kuala yang rampung dibangun dengan cukup megah itu berkenan diberikan nama “Jembatan Aberani Sulaiman”
Karena, sosok H Aberani Sulaiman merupakan mantan Gubenur Kalsel ke 7 Periode Tahun 1963 -1969, yang tentunya semasa hidupnya cukup banyak pula memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Banua (daerah)
Kemudian, ditinjau dari aspek kepatutan dan kebutuhan masyarakat, akses penghubung diwilayah bagian Utara Provinsi Kalimantan ini sangat vital dan signifikan. Sehingga sangatlah layak dan pantas jika jembatan Alalak yang dibangun dengan biaya sekitar 280 Miliyar tersebut juga diberi ‘nama’ dengan tokoh yang ‘sesuai’ dan layak.
BACA JUGA : Pertempuran Hambawang Pulasan, Kisah Heroik dari Birayang
Namun, pada artikel ini, penulis hanya sekedar mengingatkan terkait adanya mantan-mantan para tokoh dan pejuang pembangunan yang pernah ada semasa dahulu.
Begitu pula terhadap penyebutan nama Jembatan Kebanggaan masyarakat ini hanya sebatas saran dan usulan semata. Dari data yang dihimpun, terdapat nama-nama tokoh dan pejuang pembangunan di Kalsel yang menjabat sebagai gubernur sesuai periode yaitu :
- Ir. Pangeran Muhammad Noor. (Periode 1945 -1950).
- Dr. Mas Murdjani (1950 -1953).
- 3. Raden Tumenggung Arya Milano (1953 -1957).
- M. Syarkawi (1957 – 1959).
- H. Maksid (1960 – 1963)
- H. Abu Yazid Bustomi 1963
- .H. Aberani Sulaiman (1963 -1969).
- M. Jamani (1969 -1970)
- Subardjo Sorosuroyo (1970 -1980
- Mistar Tjokrokoesoemo(1980 -1984).
- Ir. H.M. Said (1985-1995)
- Drs. H. Gt. Hasan Aman (1995 – 2000).
- Drs. H.M. Syahriel Darham( 2000 -2005).
- Drs. H. Tursandi Alwi, Penjabat Gubernur Tahun 2005
- Drs. H. Rudy Ariffin Periode tahun 2005 -2010 dan Periode 2010-2015.
- Drs. Tarmizi A Karim, Penjabat Gubernur Tahun 2015-2016
- H. Sahbirin Noor S.Sos M.H periode Tahun 2016 – 2021.
- H.Rudy Resnawan, Plt Gubernur (September-Desember 2020
- Ir. Roy Rizali Anwar S.T M.T , PLH Gubernur (Februari 2021)
- Dr. Safrizal Z.A , Penjabat Gubernur Kalsel Tahun 2021.
- H Sahbirin, S.Sos M.H Noor Gubernur Periode 2021-2024.(jejakrekam)
Penulis adalah Jurnalis Jejakrekam.com