Pondok Pasantren 1.000 Tiang Di Banjarbaru Telah Berdiri

0

PIMPINAN Pondok Pasantren Tahfidzul Quran Raudlatul Muta’alim Annahdiyah (RMA) ustadz Muhari mengungkapkan, pembangunan pondok pesantren (Ponpes) direncanakan tiga lantai dengan biaya swadaya. “Sampai saat ini pembanguna sudah mencapai 40 persen, dan masih menggunakan dana swadaya. Kita belum mendapatkan bantuan pemerintah,” ungkapnya, Sabtu (25/9/2021).

MENURUTNYA Ponpes yang berada di Jalan Guntung Mabggis Kecamatan Landasan Ulin No. 20 Banjarbaru tersebut telah digunakan untuk lantai pertama. “Ya, sudah kita gunakan lantai pertama. Memang belum sempurna untuk lantai pertama sebab akibat minim dana dan pandemi Covid-19 mengharuskan dana pembangunan terhenti,” bebernya.

Ia mengakui, Ponpes yang dipimpinnya berbasis Tahfidzul Quran, tetapi juga menerima Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah. “Semoga Ponpes yang disebutnya 1.000 tiang ini dapat rampung sempurna sehingga mampu menampung 400 santri,” harap alumni UIN dan Uniska ini.

Kini, jelasnya, dibutuhkan dana Rp1,5 miliar untuk pembebasan lahan seluas 7 borongan, dan menyelesaikan bangunan. “Mudah-mudahan kucuran dana dari pemerintah dan pihak swasta ada sehingga keinginan penyempurnaan bangunan dan lahan Ponpes terwujud,” tambah ASN Pemprov Kalsel ini.

BACA: Santri Pondok Pesantren Ibnu Mas’ud Puteri Ikut Vaksinasi

Kepala Kanwil Kemenag Kalsel Muhammad Thambrin mengucapkan terima kasih atas berdirinya Ponpes Tahfidzul Quran RMA. Saya salut kepada ustad Muhari sebab berdirinya Ponpes tersebut hanya bermodal kekuatan spiritual,” tandasnya.

Ia pun meminta, agar Ponpes menjadi multi fungsi, seperti fungsi tarbiyah yakni menyampaikan ilmu  terhadap proses pencerdasan bangsa secara keseluruhan, dan bertanggungjawab atas tradisi keagamaan Islam dalam arti luas. “Juga fungsi dakwah untuk mengajak orang dan menyuruh orang menjadi jamaah dalam menimba ilmu agama di setiap kegiatan,” tambah mantan Direktur di Kemenag RI ini.

Lalu tak kalah penting, sambungnya, sebagai fungsi sosial, untuk menampung anak dari segala lapisan masyarakat muslim tanpa membedakan tingkat sosial ekonomi orang tua mereka.

“Fungsi sosial merupakan sumber solusi, dan acuan dinamis masyarakat serta sebagai lembaga inspiratif (penggerak) bagi kemajuan pembangunan masyarakat,” ucapnya. Untuk itu, Ia mendoakan, Ponpes 1.000 tiang ini rampung, apalagi letaknya sangat strategis di perkotaan sehingga 1.000 tiang dapat menjadi ikon pasantren tersebut.

Sebagaimana diketahui, Pondok Pasantren Tahfidzul Quran Raudlatul Muta’alim Annahdiyah (RMA) peletakan batu pertamanya dilakukan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor pada 5 Agustus 2020 silam. Dan telah berdiri sejak tahun 2019 atau genap 2 tahun pada Desember 2021 mendatang. (jejakrekam)

Penulis Asyikin

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.