Sisakan Langgar, Tinggal Tiga Bulan, Proyek Jembatan HKSN Disangsikan Rampung Desember Nanti

0

PROYEK lanjutan pembangunan Jembatan HKSN 01 yang membentang di atas Sungai Kuin ditarget harus rampung pada 23 Desember 2021. Ini berdasar kontrak kerja antara Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dengan pihak kontraktor, PT Haidasari Lestari.

BERDASAR papan pengumuman proyek tertera total nilai kontrak sebesar Rp 22.879.397.000. Dalam kontrak bernomor 630/257-PPK.Bang.Jbtn/2021 dan SPMK 630/278-PPK.Bang-Jbtn/2021, ditarget 210 hari kalender untuk menggarap proyek lanjutan. Terhitung sejak 28 Mei hingga berakhir pada 23 Mei 2021.

Dari pantauan jejakrekam.com di lokasi proyek, Sabtu (25/9/2021), tampak pekerja tengah menggarap pondasi lanjutan berbentuk melingkar ke arah Jalan Kuin Cerucuk. Sementara, di seberangnya, Jalan HKSN (Kuin Utara), bangunan sudah dibebaskan untuk melanjutkan pondasi, turunan serta oprit jembatan.

Beberapa warga Kuin Utara pun mengaku sangsi jika Jembatan HKSN ini bisa rampung tepat waktu, karena waktu yang tersisa hanya tiga bulan. “Kalau melihat dari pekerjaan yang ada, tersisa efektif tiga bulan. Sementara, bentuk jembatan yang tersambung belum terlihat,” ucap Aman Fahriansyah kepada jejakrekam.com, Sabtu (25/9/2021).

BACA : Dianggarkan Rp 22 Miliar Lebih, Proyek Jembatan HKSN Ditaksir Berlanjut Tiga Tahap

Meski dampak pembangunan Jembatan HKSN tidak seperti Jembatan Sei Alalak yang harus mengubah arus lalu lintas, Aman memprediksi jika nanti ada kegiatan penyambungan badan hingga oprit jembatan pasti akan berpengaruh terhadap kawasan itu.

“Dulu saya mengira Jembatan HKSN ini dibangun lurus hingga tembus ke Jalan Belitung. Ternyata, dibuat setengah lingkaran menuju ke Jalan Kuin Cerucuk. Mungkin ini kenapa akhirnya ongkosnya lebih mahal,” kata mantan Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin ini.

Bangunan Langgar Jamiyatul Islami yang tersisa dari bangunan yang dibebaskan terdampak proyek Jembatan HKSN di Kuin Cerucuk.

Senada Aman Fahriansyah, pemilik bengkel di Kuin Cerucuk, Sugeng pun juga sangsi. Dengan tiga bulan dan sistem kerja yang ada di lapangan, Jembatan HKSN pun bisa tak rampung sesuai waktunya. Apalagi, sempat terjadi insiden putusnya kabel alat penumbuk tiang pancang.

BACA JUGA : Jembatan HKSN Dibuat Model Kembar, Penggarapannya Mulai Digeber

Memang, rata-rata bangunan yang ada telah dibebaskan, rata dengan tanah. Hanya menyisakan Langgar Jamiyatul Islami yang berada di samping proyek Jembatan HKSN. Beberapa warga yang telah menerima ganti rugi pun memilih pindah. Ada yang membeli rumah di kawasan Kayutangi dan sekitarnya.

Menurut Sugeng, jika dilihat dari model jembatan sangat besar, jika hanya fungsinya mengurai arus kemacetan. Sementara, kawasan Kuin Cerucuk dan Kuin Utara merupakan sudut kota yang jarang didera kemacetan parah, seperti dalam kota.

“Padahal, dengan Jembatan HKSN yang ada, sebenarnya tidak ada masalah. Karena, arus lalu lintas macet itu hanya sebentar. Jika pun mau hemat anggaran, dibangun jembatan kembar yang modelnya sama dengan lama,” kata Sugeng.

BACA JUGA : Bangunan Sudah Dibebaskan, Jembatan HKSN Senilai Rp 42 Miliar Segera Dibangun

Ia mengira dulu ketika tahun 2020 digarap PT Trias Karya dari Palangka Raya senilai Rp 37,1 miliar lebih, Jembatan HKSN sudah rampung dan bisa digunakan. Ternyata, berlanjut lagi pada 2021 dengan ongkos mencapai Rp 22 miliar lebih.

Menjawab keraguan masyarakat ini, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Doyo Pudjadi memastikan akan segera mengevaluasi progress proyek Jembatan HKSN. “Kami evaluasi intern dulu,” kata Doyo, singkat.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.