Alasan Kemanusiaan, Wakil Ketua PWNU Kalsel Usul Muktamar Diundur pada 2022

0

WAKIL Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan Nasrullah AR mengusulkan agar Muktamar NU ditunda setahun. Jika sebelumnya diusulkan pada 2021, diundur pada 2022 mendatang.

AGENDA membahas muktamar ini termasuk dalam isu yang diangkat dalam Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) Alim Ulama se-Indonesia dihelat di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, pada 25-26 September 2021.

“Ada beberapa alasan yang mendasari agar Muktamar NU yang diusulkan digelar pada 2021 diundur setahun pada 2022 mendatang. Pertama, alasan kemanusiaan demi mencegah penyebaran virus Covid-19,” ucap Nasrullah kepada jejakrekam.com, Sabtu (25/9/2021).

Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) kalsel ini mengatakan hingga kini, belum ada tanda-tanda wabah Covid-19 benar-benar selesai di Indonesia pada umumnya. Terkhusus lagi, di Jakarta. “Jangan sampai nanti malah memunculkan klaster baru,” kata Nasrullah.

Pertimbangan lainnya, beber dia, guna menghindari NU sebagai organisasi Islam terbesar ini justru mendapat sinisme dari masyarakat, karena dianggap melanggar protokol kesehatan (prokes) di masa-masa genting pandemi Covid-19.

BACA : Ditunjuk PBNU, KH Hasib Salim Resmi Nakhodai PWNU Kalsel

“Jika tetap dipaksakan terlaksana tahun ini, besar kekhawatiran tidak dapat memenuhi nilai sakralitas muktamar warga Nahdliyin, apalagi jika dilaksanakan secara online. Selain itu, sebagai forum permusyawaratan tertinggi, muktamar juga merupakan sarana silaturahmi akbar para ulama dan wali nusantara guna membahas konsep strategis keumatan dan kebangsaan. Momentum silaturahmi akbar ini jika lakukan secara online bagaikan sayur tanpa garam, kehilangan makna yang sesungguhnya,” papar mantan anggota DPRD Kalsel asal Fraksi PPP ini.

Nasrullah juga menekankan agar kegiatan muktamar tidak bisa dilaksanakan secara sporadis atau dadakan. Ia mengusulkan agar dilaksanakan secara sistimatis, apalagi di masa pademi saat ini, bahkan betul-betul dikaji oleh ahli secara epidemologis.

Sebelumnya, keputusan PWNU Kalsel mengusulkan agar muktamar digelar pada 2021 berdasar hasil rapat koordinasi (rakor) NU se-Kalsel yang dihelat di Asrama Haji Banjarbaru selama dua hari, Sabtu (18/9/2021) hingga Minggu (19/9/2021).

BACA JUGA : Dibawa Ke Munas Alim Ulama, NU Kalsel Usul Muktamar NU Dihelat Pada 2021

Hanya saja, Nasrullah menyebut hasil rakor yang dilaksakanan justru organisasi tingkat cabang menyatakan ada agenda terstruktur dari oknum-oknum tertentu dalam rakor tersebut sehingga memaksakan Muktamar NU digelar tahun ini.

“Sudah saya konfirmasi ke Ketua Umum PBNU (KH Said Aqil Siradj) dan beberapa petinggi lainnya, memang kondisi kepanitiaan belum matang jika dipaksakan tahun ini,” ungkap Nasrullah.

Ia memahami aspirasi dan animo para ulama dan warga NU, dengan frekuensi sangat tinggi demi menyongsong Muktamar NU ke-34. Namun, kata Nasrullah, di saat pademi seperti ini sudah sepatutnya semua orang tidak akan mau menyakiti diri sendiri dan orang lain.

“Maka dari itu, tentu butuh kesiapan yang matang untuk menggelar sebuah muktamar,” pungkas Nasrullah.(jejakrekam)

Penulis Rahim Arza
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.