Foto: Dokpim Banjarmasin
SEBANYAK enam wilayah rukun tetangga (RT) di Kota Banjarmasin berhasil memenangkan lomba Maharagu Sungai yang digagas oleh pemerintah kota.
PARA pemenang diantaranya RT 39 dan RT 40, Kelurahan Banyiur Dalam. Wilayah ini memang termasuk kawasan bantaran sungai yang berlokasi di Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Sebelumnya, warga di dua RT tersebut melakukan aksi bersih-bersih sungai di Sungai Banyiur Dalam dan Sungai Tungku. Pada Minggu (19/9/2021), Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, langsung menyerahkan apresiasi ke masyarakat setempat.
Ibnu mengatakan, lomba Maharagu Sungai ini digelar dalam rangka rangkai memeriahkan Hari Jadi Kota Banjarmasin ke-495.
Ia menegaskan, upaya ini digagas untuk menjaga budaya masyarakat Banjar yang sejak dahulu telah memanfaatkan sungai untuk berbagai keperluan kehidupan.
BACA JUGA: Revitalisasi Sungai Banjarmasin Butuh Payung Hukum, Ini Analisis dari Akademisi Uniska
“Jadi kami berharap dengan keterlibatan masyarakat, maka sungai kita dapat dijaga kebersihannya,” kata Ibnu.
“Bukan hanya sekali atau dua kali, atau bukan hanya karena ada lomba atau tidak lomba, tetapi betul-betul bisa dijaga kebersihannya, sampah mungkin ada dari limbah rumah tangga tapi dibuang pada tempatnya, bukan lagi dibuang ke sungai,” tambahnya.
Adapun jumlah peserta dalam ajang ini terbagi menjadi 30 kelompok. Dengan jumlah tersebut, artinya, saat kegiatan berlangsung setidaknya ada 30 titik sungai yang telah dibersihkan warga.
Ibnu berharap, kegiatan babarasih sungai ini harus terus digalakan, sehingga keberadaan semua sungai di Bumi Kayuh Baimbai benar-benar terjaga.
Sementara itu, Ibnu juga menyatakan rasa terima kasihnya kepada masyarakat, komunitas peduli lingkungan dan seluruh SKPD terkait, yang telah memperhatikan kebersihan sungai.
“Terimakasih banyak binaan dari Kecamatan, Kelurahan, dari Dinas Lingkungan Hidup, dan juga para komunitas peduli sungai sehingga sungai-sungai kita bisa jadi perhatian, kita rawat, kita jaga, supaya tetap barasih, jadi selamat dan sukses untuk para juara-juaranya,” pungkasnya. (jejakrekam)