Dulu ‘Angker’ tak Terurus, Kini Wajah Taman Pulau Insan Makin Mempesona

0

HAMPIR belasan tahun tak pernah terjamah lagi, kini kawasan Pulau Insan, Jalan Jafri Zamzam mulai berdetak lagi. Di kawasan bekas bangunan rumah jabatan Walikota Banjarmasin itu telah berdiri taman cukup apik dan wahana permainan.

STATUS kepemilikan lahan yang persis berseberangan dengan Stadion 17 Mei Banjarmasin itu, sebagian besar milik Pemprov Kalimantan Selatan. Sebagian lagi milik Pemkot Banjarmasin, terutama bekas areal perkantoran.

Bekas bangunan yang menyisakan tiang dan bagian lantai kini mulai bersih. Bahkan, fasilitas seperti toilet pun berfungsi dengan baik. Taman-taman pun telah dihiasi lampu hias hingga penerangan jalan. Dulu, jika kawasan itu terkesan angker dan gelap di malam hari. Kini, justru menjadi tujuan alternatif wahana permainan anak.

Taman Pulau Insan pun sebelumnya digembok. Bahkan, wahana permainan anak seperti tempat perosotan (seluncur), serta rumput liar dan ilalang pun telah dibersihkan. Bahkan, menjadi tempat bersantai di akhir pekan.

BACA : Tiga Bangunan Telah Dibongkar, Penataan Pulau Insan Tinggal Selangkah Lagi

Fani, pengelola lima wahana permainan anak di Taman Pulau Insan pun mengaku gembira dengan kian terawatnya kawasan itu. Bahkan, ia pun mendulang rezeki tiap akhir pekan dengan membuka lima wahana mainan seperti mobil mini aki, kolam pancing anak, kereta mini odong-odong, rumah balon serta gabus lukis.

“Ya, memang pada hari Sabtu, malam Minggu dan Minggu, cukup ramai yang berkunjung ke sini. Memang, tiap hari sebenarnya lima wahana permainan anak dibuka untuk umum. Alhamdulillah, banyak yang datang ke sini,” ucap Fani kepada jejakrekam.com, Sabtu (18/9/2021).

BACA JUGA : Sudah Telan Dana Puluhan Miliar dari APBD Kalsel, Kapan Renovasi Stadion 17 Mei Selesai?

Menurut dia, sejak mulai dibersihkan, termasuk membuka saluran sungai yang sempat mampet, kini kawasan Taman Jafri Zamzam mulai menggeliat. Apalagi, di kawasan itu juga telah berdiri Kedai Pulau Insan, tempat duduk santai serta pepohonan yang rindang. Termasuk, beberapa petugas yang merawat taman dan pepohonan. Bahkan, telah disediakan misbar yang menayangkan film bergenre sejarah lokal seperti Antasari diputar di tempat itu.

“Kawasan ini memang sudah lama tak dirawat. Begitu didandani, sebenarnya bisa menjadi destinasi wisata, apalagi jika jaringan Sungai Kerukan dan Danau Pulau Insan bisa dinormalisasi, tentu sangat indah. Bahkan, bisa mendatangkan wisatawan datang ke sini,” ucap Fani.(jejakrekam)

Pencarian populer:danau liar angker
Penulis Sirajuddin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.