Foto: net
SETRIKA zaman dulu menggunakan kayu arang, identik dengan ikon berbentuk ayam jantan. Pada masa kejayaannya sangat dikenal hingga tahun 1990.
JIKA zaman sekarang banyak pencuci dan setrika pakaian yang lebih dikenal dengan laundry, maka dahulu para penatu lebih dikenal. Mereka memakai setrika zaman dulu terbuat dari bahan besi atau tembaga yang berat. Saat diangkat, terasa berbobot dan perlu tenaga lebih untuk menggerakannya.
Kini tidak semua orang tahu, apalagi generasi kelahiran di masa sekarang. Kebayakan hampir di tiap lapisan masyarakat hanya mengenal setrika listrik, apalagi sudah banyak yang menggunakan jasa pencucian pakaian.
Sementara, di Kota Banjarmasin jasa penatu tradisional hanya tinggal beberapa yang masih bertahan. Diantaranya di Pasar Lima, Pasar Baru (Taman Sari) dan di Pasar Sentra Antasari, mereka masih menggunakan setrika arang tersebut.
BACA: Sepenggal Cerita Gang Penatu yang Masih Tersisa
Seperti yang dituturkan seorang penjahit pakaian di Taman Sari, Andi mengatakan, biasanya dia menggunakan jasa penatu untuk merapikan pakaian yang selesai dijahitnya kepada seorang penatu.
Saat dikunjungi jejakrekam.com, dia mengatakan pengguna jasa penatu kayu arang ini hanya tinggal penjahit pakaian/pembalut baju. Masyarakat yang dulunya masih datang untuk minta disetrikakan pakaiannya, kini sudang jarang datang.
“Sekarang ini yang biasa di Taman Sari sudah tak buka lagi kiosnya, entah kenapa. Mungkin tak banyak lagi orang menggunakan jasanya sebab sekarang ini sudah ada setrika listrik, tinggal colok sudah bisa menyertika pakaian,” ujarnya.
Begitupula dengan Iwan, anak milenial yang sudang tidak mengenal pengusaha jasa penatu. Dia baru tahu zaman dulu kalau ingin menyetrika pakaian dengan setrika kayu arang.
“Saya pernah melihat di rumah, ada setrika yang ujungnya berbentuk kepala ayam, berbahan baku besi. Sekarang masih ada, jadi koleksi hiasan di rumah. Mungkin ini jadi sepenggal kisah setrika kayu arang,” ujarnya berpuitis.(jejakrekam)
Pencarian populer:setrika jadul tembaga makassar,https://jejakrekam com/2021/09/17/penatu-dan-setrika-arang-yang-sudah-jarang-dikenal/