Tim Ahli Pertanian LPBI NU Kalsel melatih petani kopi di Aranio dalam mengolah biji kopi agar mendapatkan hasil kualitas yang baik, Sabtu (11/09/2021).
DIGELAR di Desa Tiwingan Baru Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar ini mendatangkan narasumber dari Fakultas Pertanian ULM Joko Purnomo yang datang bersama tim. Satu hal yang menarik terungkap dari pelatihan ini, biji kopi yang ada di Aranio ternyata mayoritas adalah Jenis Liberica. “Jenis ini harganya di atas dari Rubustha. Jadi kalau bisa dikelola dengan baik, maka nilai jualnya akan lebih mahal. Bisa jadi tiga kali lipat dari harga yang ada,” tutur Joko.
Petani Kopi Arianto mengaku selama ini mereka mengira jenis kopi yang mereka tanam adalah Rubustha semua. “Untuk Jenis Liberica yang diungkapkan pak Joko tersebut malah lebih banyak disia-siakan dan dibeli murah oleh pengumpul, karena baunya yang kurang enak,” kata pemilik Brand Aranio Kopi ini.
Selain pengolahan biji kopi menjadi bubuk kopi, para perempuan di Desa Tiwingan Baru ini juga dilatih bagaimana mengolah biji kopi menjadi Parfum dan Sabun.
Pelatihan bagi petani kopi ini adalah bagian dari program perbaikan ekonomi bagi masyarakat pasca bencana banjir. Program yang dijalankan oleh LPBI NU Kalsel didukung UNDP dan dijalankan sebanyak tiga kali training. “Mulai produksi, pengemasan hingga pemasaran,” imbuhnya. (jejakrekam)