Dari Lucky Borneo hingga Kayuh Sampai di Sungai Kelayan, Foto Humanis Iman Satria

0

TANGKAPAN lensa yang dipegang sang fotografer professional, Iman Satria, tak diragukan lagi. Dari jerih payah dan kesabaran, terbayarkan ketika hasil jepretannya meraih foto terbaik dalam berbagai lomba.

TERANYAR, sang juru foto cekatan yang mengabdi di berbagai media; seperti di Sinar Kalimantan (2008), Barito Post hingga kini, dan juga aktif di jejakrekam.com, terbukti menuai hasil memuaskan.

Pada Agustus 2021 ini, Iman Satria lewat fotonya menggambarkan seorang pekerja perempuan tengah mengerjakan lampit di salah satu pabrik di Banjarmasin berjudul ‘UMKM Lucky Borneo’ ditahbiskan sebagai foto terbaik I oleh bank sentral, Bank Indonesia (BI), mengalahkan para pesaingnya yang merupakan fotografer kawakan di Banjarmasin.

Sementara foto lainnya, bercerita denyut kehidupan Sungai Kelayan meraih foto terbaik II dalam lomba foto budaya yang dihelat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin pada Agustus 2021 ini. Jadilah, daftar sang fotografer berambut gondrong ini mengoleksi banyak penghargaan dari berbagai instansi baik pemerintah maupun swasta.

Foto Kayuh Sampai di Sungai Kelayan

BACA : Sungai Denyut Kehidupan Banjarmasin, Iman Satria Raih Juara III Lumba Bakudak

Terbukti, terakhir hasil tangkapan kamera digitalnya, Iman Satria pernah masuk nominasi 70 foto terbaik Jawa Pos dari 4.000 fotografer se-Indonesia pada Agustus 2020 lalu. Bahkan, karya fotonya juga pernah meraih juara lomba foto World Bank (Bank Dunia), PLN, Korem 101/Antasari, Lomba Foto Budaya Kalsel, serta jadi nominator dari perhelatan lomba gelaran Astra Indonesia.

“Alhamdulillah, saya juga pernah masuk nominasi lomba foto internasional di Qatar. Ya, banyak lagi, beberapa foto yang saya ikutkan lomba foto lokal, regional, nasional hingga internasional,” ucap Iman Satria kepada jejakrekam.com, Rabu (8/9/2021).

Nah, mengenai foto human interest berjudul Kayuh Sampai di Sungai Kelayan yang memenangkan lomba foto Disbudpar Kota Banjarmasin, Iman Satria punya cerita. Menurut dia, pengambilan foto di atas Jembatan 3 yang menghubungkan Kelaya A dan Kelayan B ini selalu menarik.

“Walaupun sedikit sabar menunggu momen, karena transportasi sungai sudah jarang digunakan warga Kelayan. Hampir satu jam menunggu momen jukung lewat, dari kejauhan saya membidikkan lensa Nikon 70-200 ke arah seorang kakek yang mengayuh jukung ke arah saya yang berdiri di atas jembatan,” cerita Iman.

BACA JUGA : Mengabadikan Kehidupan Sungai Kelayan Lewat Jepretan

Menurut dia, sekitar 100 frame foto didapat dengan berbagai moment. Hingga akhirnya, Iman menjatuhkan pilihan pada satu foto andalan yang lebih humanis.

“Makanya, saya kasih judul Kayuh Sampai di Sungai Kelayan. Ini karena terlihat seorang kakek mengayuh jukungnya dan dihampiri seseorang yang penasaran mau tahu apa yang dibawa sang kakek,” kata Iman, terkehek mengingat begitu lamanya dirinya menunggu momentum tepat, sebelum menekan tombol di kamera kesayangannya.(jejakrekam)

Penulis Rahm Arza
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.