Pertahankan Khazanah Kesenian Lokal dengan Program Belajar Bersama Maestro

0

SEBANYAK dua puluh orang warga kota Banjarmasin mengikuti kegiatan Belajar Bersama Maestro (BBM) Madihin di Rumah Anno 1925, Kawasan Siring Menara Pandang, Banjarmasin Tengah, Senin (6/9/2021).

KEGIATAN tersebut difasilitasi oleh Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia bekerjasama dengan Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin.

BBM Madihin tersebut secara resmi dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin, Ihsan Al-Hak di dampingi Dewa Ayu Oka Sulasmi selaku Koordinator kegiatan BBM dan Arie Batubara yang merupakan Panel Ahli Kegiatan BBM.

Kegiatan tersebut diisi oleh pemateri seorang Maestro yang profesional dalam kesenian khas asal Kota Banjarmasin tersebut, yakni Ahmad Sya’rani didampingi oleh Budi Zakia Sani sebagai Asisten Maestro.

BACA: Lestarikan Seni Tradisi Madihin, Cabup Banjar Andin Sofyanoor Bersua Pemadihin Muda Astambul

Menurut Ihsan Al-Hak, kegiatan BBM dapat menjadi sarana untuk meningkatkan khazanah kesenian lokal Kota Banjarmasin dan juga menjadi media dalam melestarikan kesenian sastra lisan tersebut.

“Jadi kami atas nama Pemerintah Kota Banjarmasin menyampaikan ucapan dan apresiasi sebesar besarnya kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, khususnya direktorat Jendral Kebudayaan yang menunjuk Banjarmasin sebagai tempat pelaksanaan belajar bersama Maestro,” katanya.

Ihsan mengungkapkan, pada saat yang bersamaan Banjarmasin juga dipilih untuk melaksanakan Festival Jalur Rempah Nusantara, “memang hampir bersamaan jadi yang kalo hari ini belajar bersama Maestro selama beberapa hari mulai dari hari ini, nah kalo Festival Rempah Nusantara itu tanggal 9 selama 1 hari,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbud RI, Judi Wahjudin, MHum berharap usai kegiatan BBM tersebut para peserta bisa membuat sebuah produk atau karya seni yang siap disajikan.

“Pemberdayaan maestro di daerah untuk memberikan ilmu kepada seniman muda potensial daerah menjadi fokus utama dalam belajar maestro tahun ini. Semoga kedepannya program belajar bersama maestro dapat menjangkau lebih banyak lagi bidang seni budaya untuk mempopulerkan dan melestarikan budaya asli Indonesia,” ujarnya.

BACA JUGA: Mengenang Kocaknya John Tralala, Pentaskan Madihin Kolosal

Kemudian, Koordinator BBM, Dewa Ayu Oka Sulasmi atau yang akrab disapa Ayu ini menyebutkan pada mulanya pihaknya ingin menggelar BBM selama 15 hari, namun karena kondisi Pandemi Covid-19 yang masih melanda Kota Banjarmasin, alhasil dipangkaslah menjadi 7 hari.

“Rencananya kita kan mau 15 hari tatap muka, karena sesuatu pandemi ini sudah dibicarakan lewat pa Arie tadi, karena 5 hari kan kurang kalo kita melalui daring mungkin kayanya kurang efektif, makanya kita ambil gagasan supaya kita langsung tatap muka seperti ini,” paparnya.

Adapun Panel Ahli Kegiatan BBM, Arie Batubara mengatakan pilihan terhadap madihin itu sebetulnya salah satu ada kaitannya dengan Program Jalur Rempah,”jalur rempah itukan tadinya ada kapal yang berlayar mulai dari Ternate singgah di Banjarmasin rencananya, singgah di Banjarmasin ada 4 hari atau 3 hari akan singgah disini, ada berbagai acara, salah satunya program BBM ini,” ucapnya.

Ia menambahkan, pihaknya memilih ada 5 daerah untuk diselenggarakan BBM yang terkait dengan Program Jalur Rempah,”5 daerah itu adalah Ternate Wilayah Maluku Papua, kemudian di Pulau Sulawesi, kemudian Kalimantan pilihannya Banjarmasin, kemudian untuk Jawa pilihannya Banten dan Sumatra pilihannya Tanjung Uban,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Husaini
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.