Saatnya Banua Membangun Kawasan Pusat Inovasi dan Teknologi

0

Oleh : Mambang, M. Kom

MEMBANGUN kawasan pusat teknologi di Kalimantan Selatan seakan mimpi di siang bolong. Tapi, ketika kita berada pada era teknologi informasi ini, tidak ada yang tak mungkin. Tidak ada kata terlambat selagi kita mau belajar dan berusaha untuk membuat sebuah kawasan sebagai pusat riset dan inovasi.

PUSAT inovasi di Amerika Serikat (AS) yang berhasil mencetak banyak perusahaan teknologi raksasa dan kini merajai ekonomi dunia bermula pada akhir tahun 1800-an ketika pelabuhan San Francisco dijadikan pusat industri telegraf dan radio.

Kemudian, tahun 1909, daerah San José menjadi rumah bagi salah satu stasiun radio pertama AS. Nama Silicon Valley pertama kali digunakan oleh Ralph Vaerst, entrepreneur sukses di Central California. Penggunaan secara tertulis pertama kali oleh Don Hoefler, teman Vaerst, yang menggunakan nama ini sebagai judul sebuah artikel seri di koran
mingguan Electronic News.

Artikel seri ini berjudul “Silicon Valley in the USA” dan dimulai pada edisi 11 Januari 1971 koran ini. Nama Silicon Valley dipahami dan digunakan secara luas baru sejak tahun 1980-an, berkaitan erat dengan pengenalan produk IBM PC, dan banyak hardware dan software yang terkait, kepada konsumer. Kutipan diatas yang terdapat pada wikipedia merupakan sepenggal kisah perjalanan pusat teknologi kelas dunia berada.

Dalam perjalanan menuju sukses, banyak perusahaan teknologi memulai bisnisnya di Silicon Valley. Karena tingginya konsentrasi perusahaan teknologi besar dan perusahaan modal ventura, kawasan ini juga merupakan lokasi yang bagus untuk perusahaan kecil dan bisnis menengah untuk memulai dan mendapatkan keuntungan dari kedekatan raksasa teknologi yang sudah dikenal semua orang seperti eBay salah satu pasar digital yang paling dikenal di industri ini, ada juga PayPal, Signifyd, Facebook, WhatsApp, Innerstate Coworking, Hewlett Packard Enterprise, Tesla dan masih banyak lagi raksasa-raksasa industri teknologi informasi berada di kawasan ini.

BACA JUGA: Konsep Teknologi Baru yang Mengubah Kehidupan

Kemajuan teknologi saat ini membuat semua kegiatan menjadi lebih mudah. Seiring dengan kemajuan teknologi tersebut tentunya banyak sekali tantangan dalam mengarunginya. Mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul tentunya menjadi aspek penting guna menghadapi persaingan global. Perpindahan Ibukota Negara Baru seakan hanya menunggu waktu saja untuk direalisasikan, tentunya juga dapat menjadi pertimbangan bagi pengambil kebijakan dalam menyongsong era baru ditanah borneo.

Kalimantan Selatan dengan sejuta potensinya sudah sewajarnya memiliki keunggulan yang nantinya mampu menopang keberadaan Ibukota Negara yang Baru. Kalimantan Selatan dengan memiliki luas wilayah sekitar
3.874.423 Ha, serta terdiri dari 11 Kabupaten dan 2 Kota dengan jumlah penduduk kurang lebih 4.303.979 Jiwa. Keunggulan lainya dari banua kita adalah sebuah wilayah yang memiliki jalur perdagangan laut yang memiliki potensi sangat besar serta wilayah bebas dari gempa dan letaknya yang berada ditengah Indonesia tentunya sudah sangat layak untuk menjadi pertimbangan dalam membangun pusat inovasi dan teknologi kelas dunia.

Tahun 2021 ini, dua raksasa teknologi Tanah Air melakukan merger, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dan PT Tokopedia resmi diprediksi membentuk entitas superapp baru bernama GoTo dengan valuasi hingga US$40 miliar atau setara dengan Rp572,9 triliun. Penggabungan tersebut akan membuka pintu Indonesia dalam jajaran 20 unikorn teratas di dunia, yang sebagian besar terdiri dari perusahaan China dan Amerika Serikat. Dari data tersebut, apakah kita masih ragu dengan kapasitas dan skill kreativitas putra putri terbaik bangsa ini, tentunya ini adalah sebuah tonggak sejarah yang akan memotivasi generasi muda kita untuk menjadikan role model bisnis masa depan dan memberikan yang terbaik untuk bangsa kita.

BACA JUGA: Dampak Pandemi, Komunikasi Virtual Kini Jadi Budaya Baru di Tengah Masyarakat Melek Teknologi

Pemerintah saat ini juga melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika berupaya membangun infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara merata di seluruh pelosok tanah air, agar dapat dimanfatkaan untuk pengembangan ekonomi digital Indonesia.

Sumber daya manusia juga harus kita siapkan agar generasi muda Indonesia mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi. Di saat ini dan masa depan ekonomi digital akan berdampak pada keuntungan penghasilan ekonomi masyarakat, sehingga teknologi digital yang kini berkembang mampu dijadikan sebagai ajang proses bisnis dan mengembangkan produk bisnis yang berkaitan dengan ekonomi digital.

Dikutip Scientific American, meski sudah berdiri nyaris 100 tahun, masih banyak yang mencoba menebak apa yang menjadi resep sukses Silicon Valley melahirkan begitu banyak perusahaan teknologi
raksasa yang mendunia. Salah satu kunci sukses adalah wilayah sekitar Silicon Valley memiliki banyak universitas, pusat penelitian pemerintah dan laboratorium komersial. Tersedia pula akses ke pemberi modal ventura yang berlimpah dan budaya berwirausaha yang sangat berani mengambil risiko. Dalam hidup ini kita semua berhak untuk bermimpi dan semoga dimasa depan, di Banua kita tercinta ini akan ada sebuah kawasan yang akan menjadi pusat inovasi dan teknologi sehingga mampu memberikan nilai ekonomi dan kemakmuran ke masyarakat dengan berbasis digital.

Sebelum menutup tulisan ini, izinkan ulun bepantun “Ada nasi ada jua bubur, pilih makan handak nang mana, teknologi hadir di tengah kita, gunakanlah dengan baik dan bijaksana.” (jejakrekam)

Penulis adalah Ketua IndoCEISS (Indonesian Computer Electronics And Instrumentation Support Society)
Kalimantan Selatan

(Isi dari artikel ini sepenuhnya tanggungjawab penulis bukan tanggung jawab media)

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.