Dipasang Sensor, Jembatan Sei Alalak Dijadwalkan Diresmikan Presiden Jokowi
UJI beban dan layak fungsi telah dilakukan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) di Jembatan Sei Alalak bernilai ratusan miliar yang digarap hampir tiga tahun lamanya.
JEMBATAN penghubung ruas Jalan Trans Kalimantan, Handil Bakti dan Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi Banjarmasin akan segera dibuka bagi publik.
Direktur Pembangunan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Yudha Handita Panjiriawan, memastikan seluruh proses pembangunan Jembatan Sei Alalak telah rampung pada awal September 2021.
“Selanjutnya, akan dijadwalkan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dari serangkaian uji layak fungsi dan beban selama dua hari sejak 30-31 Agustus 2021 lalu, maka jadi data bagi KKJTJ untuk mengeluarkan rekomendasi sertifikat laik fungsi,” ucap Direktur Pembangunan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Yudha Handita Panjiriawan dalam siaran pers yang diterima jejakrekam.com, Kamis (3/9/2021).
Menurut dia, secara umum, dari hasil uji baik, ketika diberikan beban, lalu bebannya dirilisi, ternyata kondisi jembatannya kembali seperti semula. “Ini mengindikasikan struktur jembatannya baik,” kata Yudha.
BACA : Tunggu Sertifikat Kementerian PUPR, Open Traffic Jembatan Sei Alalak Bisa Digeber
Ia memastikan usai uji beban itu akan dilanjutkan serah terima sementara pekerjaan provisional hand over (PHO) pada 15 September 2021. usai PHO, rencananya baru kemudian dijadwalkan peresmian oleh Presiden Jokowi. “Ya, rencananya pada bulan September ini diresmikan Presiden Jokowi,” kata Yudha.
Dari pengamatan Yudha, konstruksi struktur utama Jembatan Sei Alalak sudah selesai. Ia menerangkan saat ini, di lapangan hanya ada pekerjaan pembongkaran jembatan rangka baja yang lama dan proses penyelesaian akhir.
“Jembatan Sei Alalak memiliki kekhususan. Yaitu pilon jembatannya tunggal dan melengkung ke arah luar. Biasanya jembatan cable stayed itu, pilonnya lurus dan sisi kanan kirinya simetris,” paparnya.
BACA JUGA : Tinjau Jembatan Sei Alalak, Basuki Tekankan Penggunaan Komponen Dalam Negeri
Masih menurut Yudha, Jembatan Sei Alalak berbeda justru bebeda. Ini karenan pilonnya yang melengkung, jalan jembatannya pun melengkung. Jembatan tersebut merupakan jembatan cable stayed dengan stuktur melengkung pertama di Indonesia.
“Perilaku jembatan ini sangat khusus. Bahkan, saya rasa ini baru pertama di dunia. Makanya, jika diusulkan ke Museum Rekor Indonesia (MURI), tentu ini bisa dapat rekor,” ujar Yudha.
Dengan kekhususan itu, Yudha menilai aspek konstruksi dan pemeliharaannya memiliki kompleksitas tersendiri. Untuk pemantauan dan pemeliharaan, Ditjen Bina Marga akan menempatkan sensor-sensor pada beberapa bagian jembatan.(jejakrekam)