Hanya Tren Sebentar, Bisnis Tanaman Hias Makin Sepi Pembeli

0

PANDEMI virus Corona (Covid-19) benar-benar menghantam semua sektor perekonomian masyarakat. Ambil contoh, dalam bisnis tanaman hias yang ternyata juga terkena imbasnya. Terbukti, omzet penjualan menurun drastis dibanding kondisi normal.

HAL ini dirasakan Zulkifli. Pengusaha tanaman hiasa di Jalan AMD Permai, Tanjung Pagar, Banjarmasin Selatan ini mengakui lebih setahun wabah Corona juga turut memengaruhi omzet penjualan tanaman hias. Biasanya, tiap bulan, dirinya bisa menangguk omzet mencapai Rp 5 juta lebih per bulan, kini hanya Rp 1 hingga 3 juta per bulan.

“Ya, kalau dihitung-hitung ada sekitar 70 persen, omzet penjualan tanaman hias. Walau, ada beberapa tanaman hias yang mahal, masih ada peminatnya. Tapi, untuk jenis tanaman hias biasanya, turun drastis,” ucap Zulkifli kepada jejakrekam.com, Selasa (1/9/2021).

Menurutnya, kondisi pandemi yang berkepanjangan juga memengaruhi daya beli masyarakat, karena lebih diutamakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dibanding membeli tanaman hias. Apalagi, para penghobi tanaman hias juga menahan diri.

“Saat normal dulu, memang tiap hari ada pemesanan berskala besar dan kecil untuk berbagai jenis tanaman hias. Tapi, sekarang bisa dihitung dengan jari. Tentu masyarakat khususnya yang berpenghasilan pas-pasan, lebih memilih memenuhi kebutuhan hidup di tengah kondisi ekonomi yang sulit,” papar Zulkifli.

BACA : Pundi-pundi Uang dari Membonsai Tanaman

Ia mengakui ada beberapa tanaman hias seperti aglonema, kembang kertas, kembang singapura, dan lainnya yang tergolong mahal, hanya ada beberapa peminat. Sedangkan, tanaman hias untuk penghijauan atau lainnya, mengalami penurunan penjualan.

“Apalagi, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat dan sekolah online juga memengaruhi omzet penjualan. Biasanya, saat masa pelajaran baru, banyak sekolah yang memesan tanaman hias. Utamanya, para murid baru saat masuk sekolah, tapi sekarang sangat sepi,” kata Zulkifli.

Begitupula dengan bibit pohon, diakui Zulkifli, tidak seramai dulu, karena masyarakat lagi-lagi lebih memilih untuk kebutuhan dasar, dibandingkan hanya menyalurkan hobi. Meski pada awal pandemi, banyak masyarakat memilih berdiam di rumah dan memilih hobi menanam pohon hias, tapi kini tren ini menurun.

BACA JUGA : Dari Coba-Coba, Kini Rahmani Bisa Kembangkan Kebun Bibit Stroberi di Mantuil

“Semoga saja, pandemi ini segera berakhir, kondisi perekonomian pulih, sehingga daya beli masyarakat bisa tinggi. Tapi, berharap banyak tentu kita hanya bisa berharap,” paparnya.

Di kebun sekaligus kediamannya di ruas jalan tembus ke Beruntung Jaya ini, Zulkifli mengembangkan berbagai jenis tanaman hias serta bibit pohon buah dan penghijauan. Menurut dia, bisnis tanaman hias memang seperti musiman. Ketika ada tren tanaman hias yang viral, maka permintaan banyak. Setelahnya, kembali normal.

“Kebanyakan bibit tanaman hias dan pohon ini didatangkan dari Liang Anggang Banjarbaru. Termasuk, tanah pupuk. Semoga saja, perekonomian pulih dan bisnis tanaman hias pun bisa bangkit lagi,” imbuhnya.(jejakrekam)

Pencarian populer:sepi pembeli tanaman hias
Penulis Sirajuddin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.