Ajari Anak Desa di Pelosok, SAN Chapter Banjarmasin Ingin Dirikan Sekolah Gratis dan Taman Baca

SENYUM Anak Nusantara (SAN) Chapter Banjarmasin menggelar aksi mengajar ke pelosok Desa Limamar, Kabupaten Banjar.

PULUHAN pengajar dari komunitas ini memberikan pelajaran sambil bermain, serta menggali potensi minat-bakat dan melatih mereka agar berani maju tampil dalam berkomunikasi.

Ketua Pelaksana, Ahmad Rizali mengatakan bahwa anak-anak di pedesaan terpencil sangat diperhatikan lebih khusus. Terlebih, kata dia, terdampak pandemi Covid-19 dengan sistem daring saat ini.

“Tujuan kami ke masyarakat adalah ketika kami melihat masalah pendidikan yang diderita oleh anak-anak desa pada musim pandemi ini. Maka kami membuat program kerja yang bertujuan untuk mendidik anak-anak desa, yang mana kegiatan ini akan dilaksanakan selama 4 bulan,” ucap Rizali kepada jejakrekam.com, pada Selasa (31/8/2021).

Dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, menurutnya kegiatan mereka tetap dapat dilaksanakan agar merealisasikan tujuan dari komunitasnya tersebut. “Dan kami bergerak untuk mencerdaskan anak anak desa,” ujarnya.

Rizali juga menyampaikan, pihaknya membuka donasi bagi yang ingin menyumbangkan ATK atau alat penunjang lainnya, bahkan bentuk materi sekalipun. Donasi seseorang, dia rasakan sangat perlu agar mendukung kegiatan sosial ini.

“Bantuan yang kami berikan selain memberikan materi pelajaran dan motivasi kepada anak-anak, yaitu memberikan bantuan berupa alat-alat tulis untuk mereka yang giat belajar dan pandai menjawab pertanyaan,” kata Rizali.

Ketika siswa dapat menjawab serta berani maju tampil ke depan, Rizali memberikan hadiah demi meningkatkan semangat belajar mereka. “Sesuai dengan visi dari Senyum Anak Nusantara (SAN) yakni memotivasi, mengedukasi dan menginspirasi anak-anak, kami berusaha merangkul mereka dengan cara belajar sambil bermain, serta menggali minat dan bakat anak-anak.”

Ia menginginkan, komunitas SAN Chapter Banjarmasin ini dapat eksis terus agar mendorong pendidikan anak-anak di pelosok desa di Kalimantan Selatan. Rizali mengapresiasi bagi kawan-kawan sebagai volunteer (relawan), yang terus mengabdi dan berproses dalam memberikan terbaik kepada anak-anak desa yang tertinggal secara pendidikannya.

“Harusnya, anak-anak di umur mereka agar mendapatkan pendidikan yang layak. Namun, nyatanya mereka kebanyakan terhalang faktor ekonomi, maka dengan visi kami mewujudkan pendidikan mereka.”

Hingga, Rizali berangan-angan bersama komunitas SAN Chapter Banjarmasin dapat menyediakan sekolah gratis dan taman baca.

“Inginnya, kami bisa menyediakan sekolah gratis untuk mereka agar anak-anak pinggiran bisa juga dapat belajar seperti anak-anak lainnya. Ke depannya, semoga komunitas SAN Chapter Banjarmasin juga bisa mendirikan taman baca demi memberi kesempatan mereka yang putus sekolah agar bisa belajar bersama,” pungkasnya.

Senada dengan Rizali, anggota SAN Chapter Banjarmasin Bayani Thalib merasa bersyukur dapat bergabung dalam memberikan aksi sosial secara langsung ke pelosok desa terpencil di Kabupaten Banjar.

“Perasaannya senang bercampur haru. Senangnya, yaitu ketika kami dapat membantu sesama kepada masyarakat desa yang aksesnya agak sulit dijangkau. Dan sedihnya,kami mendengarkan secara langsung jeritan masyarakat desa mengenai ekonomi mereka,” ungkap Bayani.

Dia mengakui, tidak hanya berbaur dengan anak-anak tetapi juga berinteraksi dengan masyarakat secara langsung kala bersantai diwaktu senggang di sekitar perkampungan tersebut.

“Melihat gejala sosial di masyarakat secara langsung khususnya di desa itu merupakan pengalaman yang luar biasa,” ujar pria kelahiran 2001 itu.

Menurut Bayani, tidak ada perbedaan status sosial bagi anak di kota atau di desa. Komunitas SAN Chapter Banjarmasin pun mencoba menumbuhkan rasa percaya diri anak-anak desa ihwal tentang cita-citanya. “Sebab itu kami berharap, anak-anak desa menjadi sosok yang akan berkontribusi bagi bangsa Indonesia dengan segala kekurangan fasilitas yang ada,” tandasnya.(jejakrekam)