Pengembang Rumah Subsidi Hadapi Dilema Ditengah Pandemi

0

PANDEMI Covid-19 telah lebih dari setahun menerpa Indonesia yang mengakibatkan nyaris semua sektor bisnis tertekan, tak terkecuali sektor properti.

SALAH satu pengembang properti, Aulia Rahman mengakui pandemi Covid-19 berdampak ganda terhadap pelaku usaha properti. Selain harga bahan material yang meningkat hingga 30 persen, penjualan properti juga mulai lesu.

“Suplai material konstruksi besar ataupun menengah ke bawah itu dari Jakarta. Dengan adanya PPKM, cost material juga naik,” ujar Aulia saat ditemui jejakrekam, Selasa (27/7/2021).

Titik persoalannya, kata Aulia pelaku usaha yang sudah terlanjur tanda tangan kontrak tidak bisa serta merta menaikkan harga jual. Hal ini praktis membuat net profit pelaku usaha properti terpangkas.

BACA: Kuota Terbatas, Developer Kesulitan Jual Rumah Bersubsidi

Sementara itu, pengembangan rumah subsidi juga mengalami masalah yang cukup pelik. Harga jual yang ditetapkan nyaris sama dengan biaya produksi.

“Harga jual rumah subsidi (harga maksimal) Rp 164 Juta dengan material naik, kita minta (naik) di harga Rp 175 Juta,” ujar wakil ketua Bidang Organisasi, Asosiasi & Himpunan Kadin Kota Banjarmasin ini.

Kendati demikian, Aulia mengakui anggaran saat ini difokuskan ke penanganan Covid-19, sehingga pengembangan rumah subsidi bukan pilihan prioritas.

“Real Estate Indonesia (REI) sudah menyampaikan hal ini, ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat karena mereka yang menentukan (harga jual),” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Husaini
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.