Khawatir Picu Klaster Sekolah, DPRD Banjarmasin Minta PTM Segera Dievaluasi

0

PEMBERLAKUAN pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah baik SD maupun SMP di Kota Banjarmasin menimbulkan pro dan kontra. Belajar mengajar di kelas antara siswa dan guru di tengah lonjakan kasus harian Covid-19 dikhawatirkan memicu klaster sekolah.

ANGGOTA Komisi IV DPRD Banjarmasin asal Fraksi PKS, Hendra mendesak agar Pemkot Banjarmasin segera mengevaluasi kebijakan tersebut. Hal ini berangkat dari fakta semakin naiknya kasus Covid-19 di kota seribu sungai.

“Angka penularan Covid-19 di Banjarmasin belakangan waktu semakin menanjak, tentu (Banjarmasin) tidak baik-baik saja,” ujar Hendra saat dihubungi jejakrekam.com, Minggu (18/7/2021).

Mantan Ketua DPD PKS Banjarmasin ini merujuk pada kasus tenaga pendidik yang terkonfirmasi positif Covid-19. Hal ini, beber Hendra, harus menjadi cacatan apakah PTM perlu dilanjutkan atau tidak. Mengingat hal tersebut berkaitan erat dengan keselamatan banyak pihak.

Sekretaris Fraksi PKS DPRD Banjarmasin ini mengatakan saat ini pemberlakuan PTM terlalu berisiko tinggi. Hendra mengatakan komisinya telah mengutarakan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin, untuk tidak meremehkan adanya potensi merebaknya klaster sekolah.

“Pun dengan adanya pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat di sekolah, dengan adanya kasus guru yang positif tentu menjadi cacatan kita bersama,” tegas Hendra.

BACA : Belajar Tatap Muka Disetop, Ada Siswa Dan Guru SDN Pengambangan 8 Positif Corona

Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM ini mengkhawatirkan siswa sekolah yang tidak terdeteksi positif Covid-19 tanpa gejala yang mendapat menularkan Covid-19. Terlebih dengan adanya varian Delta yang 10 lebih menular, terutama dengan keluarga di rumah.

“Kami menyarankan agar Satgas Covid-19 Banjarmasin untuk semakin menggencarkan tes acak untuk mendeteksi kasus yang positif Covid-19, terutama di sekolah-sekolah,” katanya.

“Yang dikhawatirkan dan diantisipasi (potensi penyebaran Covid-19) nakes kita kewalahan, sebab saat ini BOR rumah sakit di Kota Banjarmasin sudah penuh,” imbuh Hendra.

BACA : Lonjakan Kasus Corona Banjarmasin: Bisa Tembus 100 Pasien Sehari, Pemkot Siapkan Ragam “Skenario”

Berdasar data Dinkes Banjarmasin dikutip dari akun IG resmi, jumlah akumulasi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 hingga Minggu (18/7/2021)  mencapai 10.303 kasus. Terdiri dari 724 kasus aktif, 9.358 sembuh dan 220 meninggal dunia dan 191 dinyatakan suspek.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.