LAYAKNYA manusia, hewan juga harus dirawat. Selain wajib diberikan makanan, hewan reptil seperti ular juga harus selalu dimandikan. Tak hanya didiamkan dalam kandang.
KEGIATAN ini yang rutin dilakukan anggota Tim Animal Rescue Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin terhadap ular-ular hasil tangkapan mereka.
Bermodal air keran yang disambung menggunakan selang plus sikat pakaian, reptil yang biasanya ‘ganas’ tersebut tampak lembut saat dimandikan di tangan petugas.
BACA : Kurang 24 Jam, Tim Animal Rescue Banjarmasin Amankan Ular Kobra-Piton
“Kegiatan seperti ini rutin dilakukan, bisa dua sampai tiga hari sekali,” kata anggota BPBD Banjarmasin, Hanafi sambil menyemprotkan air ke badan ular.
Beda jenis ular, beda pula cara memandikannya. Saat itu, Hanafi tampak sibuk memandikan dua jenis ular yang berbeda secara bergantian.
Yang pertama yakni ular karung atau biasa masyarakat Banjar sebut sebagai Puraca. Kemudian, ada ular kobra atau yang punya nama latin Naja Sumatrana.
BACA JUGA : Ular Piton Pemangsa Ayam Warga Diamankan
Menurut Hanafi, Puraca merupakan jenis ular yang harus rutin dimandikan. Pasalnya, reptil jenis semi akuatik satu ini punya sisik yang kasar.
“Jadi rentan kena lumut dan jamur di sisiknya. Makanya selain rutin mengganti air dalam kontainer, kita juga menyikatnya supaya parasit di tubuhnya bisa hilang,” tuturnya.
Berbeda dengan Puraca, untuk memandikan ular kobra butuh fokus dan kehati-hatian yang lebih ekstra.
Pasalnya, reptil satu ini dikenal sebagai salah satu yang paling berbisa diantara lainnya. Para anggota BPBD tak bisa selembut memandikan kobra seperti Puraca.
“Untuk ular kobra, tidak sampai disikat. Hanya disiram-siram menggunakan selang saja,” ujar Hanafi.
Hal itu bukan tanpa alasan. Saat baru dikeluarkan dari kandang saja, ular kobra tersebut sudah mengeluarkan insting ganasnya sebagai reptil berbisa.
Dengan kondisi seperti itu, tentunya risiko terkena gigitan dari kobra juga cukup tinggi. “Kecuali memang terlihat adanya jamur atau parasit di tubuh ular kobra. Baru disikat,” tambahnya.
Usut punya usut. Rupanya proses memandikan seperti ini juga sebagai salah satu cara agar ular tersebut dapat jinak. Sebab, Hanafi menilai kebanyakan ular yang baru dievakuasi itu liar akibat stres.
“Dengan dimandikan, sifat ular yang liar itu perlahan hilang dan bisa tenang,” ujarnya.
Kendati demikian, ia menekankan bahwa kegiatan tersebut tidak bisa dilakukan oleh orang sembarangan. Perlu punya keahlian khusus. Terutama terhadap ular berbisa.(jejakrekam)