Final EURO 2020: Ambisi Inggris vs Renaissance Italia

0

Turnamen UEFA EURO 2020 yang sempat ditunda setahun karena Covid-19, kini memasuki babak final. Tim nasional Inggris akan bersua Timnas Italia di Wembley Stadium Senin (12/7/2021) dini hari.

BAGI Inggris, final kali ini perdana dalam 10 kali keikutsertaan tim Three Lions, sementara itu, Italia sudah merasakan final kali keempat di ajang tertinggi antar negara eropa ini.

Gli Azzuri pernah sekali menjuari turnamen Euro, tepatnya di tahun 1968 silam, atau lebih dari lima dekade lalu. Tim Inggris tentu akan mencatatkan rekor perdana jika menjuari Euro 2020. Layaknya sebuah pertandingan final, kedua tim tentu akan berjuang habis-habisan.

Football It’s Coming Home

Football it’s coming home selalu nyaring didengungkan pendukung Timnas Inggris saban kali berlaga di turnamen mayor antar negara. Kendati kerap menjadi dagelan setiap turnamen mayor antar negara, publik Timnas Inggris terutama media dan para pundit, tetap membusungkan dada, walaupun hasilnya Inggris tidak istimewa-istimewa amat.

Nah, kesuksesan anak asuh Gareth Southgate menembus semi final di dua turnamen mayor sebelumnya Piala Dunia 2018 dan UEFA Nation League 2018-2019, dengung “football’s coming home” sepertinya bukan isapan jempol belaka. Apalagi Maguire dan kolega berhasil menembus laga puncak pertama kali sepanjang keikutsertaan di piala Eropa.
Perjalanan Three Lions di piala Eropa tahun ini patut dikatakan gemilang, tak terkalahkan dalam enam laga di fase grup dan babak knockout. Mencetak sepuluh gol dan hanya kebobolan sekali, menegaskan timnas Inggris bukan ‘badut’ turnamen antar negara.

Jasa Southgate tentu tak bisa dikesampingkan untuk menjawab ambisi besar publik Inggris. Southgate meracik skuad Three Lions yang rendah hati dan penuh rasa hormat kepada lawan. Skuad Inggris dalam turnamen Euro 2020 tidak jauh berbeda dengan piala dunia 2018 silam. Enam dari 11 pemain yang diturunkan Southgate dalam semifinal Piala Dunia 2018 juga dimainkan dalam pertandingan terakhir saat bersua Denmark. Inggris tinggal selangkah mempersembahkan tropi piala Eropa bagi pendukung setia Three Lions.

Rennasisance Italia

Semangat era Renaissance atau kebangkitan Italia mewarnai perjalanan Gli Azzuri di Piala Eropa tahun ini. Pengalaman pahit tidak lolos di piala dunia 2018, timnas Italia menjadi cercaan publik Negeri Pizza. Pertama kali dalam 60 tahun, Italia absen di turnamen Piala Dunia. Kedatangan Roberto Mancini untuk mengarsiteki Gli Azzuri, awal kebangkitan Giorgio Chiellini dan kolega.

Tak berlebihan jika menempatkan mereka sebagai salah satu favorit juara. Hingga babak semifinal, Gli Azzuri di bawah Roberto Mancini tak pernah merasakan kalah 33 pertandingan secara beruntun, dan memenangi 28 laga diantaranya (termasuk adu penalti vs Spanyol). Di fase grup Gli Azzuri menyapu bersih tiga pertandingan, tanpa sekalipun kebobolan. Rekor-rekor tersebut yang membuat Italia masuk dalam masa kebangkitan mereka.

Filosofi lawas, taktik catenaccio khas Italia dengan pertahanan sekuat mungkin sampai tim lawan kesulitan untuk mencetak gol, perlahan mulai ditinggalkan Mancini.

Taktik catenaccio yang berhasil mempersembahkan empat gelar Piala Dunia, tidak terlihat dalam filosopis permainan Italia beberapa tahun belakangan. Sekarang Gli Azzurri menampilkan yang jauh berbeda. Jorginho dan kolega bermain menyerang, efektif, dan mematikan, yang beradaptasi dengan taktik lawan. Tentu, trofi piala Eropa menegaskan Italia
memasuki era Rennasisance.

Adu Kreativitas Jorginho vs Phillips

Final Piala Eropa 2020 mempertemukan Inggris vs Italia adalah pertemuan ke-27 antara kedua tim nasional tersebut. Italia unggul dengan 11 kemanangan, sedangkan Inggris memenangi 8 laga, sisanya berakhir imbang. Laga terkini antara Inggris vs Italia digelar dalam ajang pertandingan persahabatan pada 2018 silam yang berakhir sama kuat 1-1. Dalam ajang Piala Eropa sudah dua kali bertemu, Italia memenangkan kedua laga tersebut. Termasuk menang adu penalti pada Euro 2012 silam. Italia unggul produktuvitas dengan 11 gol berbanding 9 gol milik Inggris. Namun Three Lions lebih baik dalam aspek pertahanan, dengan kebobolan hanya satu gol sepanjang turnamen.

Baik Inggris ataupun Italia menorehkan rata-rata penguasaan bola yang tinggi di Piala Eropa 2020. Inggris mencatatkan 53,7% penguasaan bola dari enam pertandingan. Sedangkan Italia 52,7% penguasaan bola per pertandingan.

Upaya kontrol masing-masing tim tentu tak bisa dilepaskan dari peran lini tengah. Baik Inggris maupun Italia memiliki trio gelandang yang menjadi jantung permainan tim, dengan satu gelandang jangkar yang mengatur ritme dari posisi dalam.

Duel Jorginho vs Kalvin Phillips sebagai pusat permainan tim patut dinanti dalam pertandingan ini. Sepanjang turnamen kedua pemain ini punya pengaruh kuat dalam pertandingan. Jorginho mencatatkan 584 menit bermain, setali tiga uang Phillips bermain 544 menit di atas lapangan hijau. Kedua pemain selalu diturunkan dalam enam laga sepanjang turnamen. Apakah Football It’s Coming Home, atau It’s Coming Rome mari kita saksikan dini hari nanti. (jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.