Menakjubkan! Fenomena Hujan Lokal dan Cuaca Cerah Nan Indah di Puncak Titian Musang

0

FENOMENA dan keindahan alam masih bisa dinikmati para pengunjung di puncak barisan Pegunungan Meratus di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Kawasan hutan hujan masih belum terjamah aktivitas pertambangan dan perkebunan sawit berskala besar.

FENOMENA alam yang sungguh mengagumkan itu sempat direkam Reza Pahlevi. Video berdurasi 9 detik itu menggambarkan turunnya hujan dari awan di atas langit menghitam. Sementara, di sisi lainnya, cuaca cerah dengan sinar mentari yang terdegradasi warnanya.

Video itu direkam di sela-sela seseorang tengah memainkan layang-layang di atas puncak bukit. Layang-layang berwarna merah itu tampak kontras dengan awan yang meluncurkan air hujan berbentuk angin tornado itu. Kemudian, foto lingkaran pelangi yang membentang di atas barisan hutan nan hijau, turut terekam usai hujan membasahi bumi.

“Video ini direkam pada Jumat (9/7/2021) sekitar pukul 17.48 Wita di Wisata Puncak Titian Musang yang berlokasi di Kampung Papagaran Desa Patikalain RT 6 Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah,” ucap Reza Pahlevi kepada jejakrekam.com, Jumat (9/7/2021).

BACA : Tetap Konsisten Tidak Ada Tambang dan Sawit di Pegunungan Meratus

Dia menceritakan fenomena alam yang bisa direkam dengan ponsel pintar itu, disebabkan hujan yang mengguyur sebagian wilayah. Terutama di wilayah Kota Barabai (Hulu Sungai Tengah). dan Amuntai (Hulu Sungai Utara).

“Sedangkan di bagian baratnya cuaca sedang cerah di sore hari.Di wisata Puncak Titian Musang ini memang sering terlihat atau terjadi berbagai fenomena alam semacam itu,” ucap Ketua Biro Komunikasi Serikat Petani Indonesia (SPI) ini.

BACA JUGA : Terlarang di Era Belanda, Kini Pegunungan Meratus Terkepung Tambang

Reza yang aktif di aktivitas advokasi lingkungan dan masyarakat adat ini mengakui dengan terjaganya alam, khususnya hutan hujan di Kabupaten HST, maka hal-hal semacam itu masih bisa dinikmati pengunjung atau warga sekitar.

Bahkan, Reza Pahlevi bersama rekannya pun telah membentuk Pokdarwis Datar Bunglai Papagaran. Mereka menampilkan salah satu cara bertahan hidup di hutan seperti bagarit, mahumbal dan mamalan.

Acara itu akan dihelat bertajuk Camp Ceria dengan tema Bushcraft Orientation pada Sabtu (10/7/2021) dan rencananya ditutup pada Minggu (11/7/2021).

“Ada atraksi Mandau dan penanaman pohon di Wisata Puncak Titian Musang Papagaran Desa Patikalain. Ini semata-mata untuk melestarikan kearifan lokal Meratus HST, menumbuhkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan serta mendorong pariwisata berbasis alam,” imbuh Reza.(jejakrekam)

Pencarian populer:foto hujan lokal dari atas
Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.