Penyepuh Emas Pasar Malabar, Menekuni Hobi Hingga Jadi Profesi

0

BERAWAL hanya sekedar hobi, tukang sepuh cincin dan barang periasaan menjadi perkerjaan yang menghasilkan.

PENYEDIA jasa sepuh perhiasan (penyepuh), sering mangkal di pasar Malabar. Pasar yang identik dengan periasaan dan tempat bertemunya pengrajin dan penghobi batu permata.

Dari pantauan jejakrekam.com Rabu (7/7/2021), salah seorang penyepuh cincin yang biasa disapa Amin mengatakan pendapatannya terpengaruh dengan kenaikan harga emas.

BACA: Mulai Ditinggalkan Banyak Pengrajin, Cerita Kopiah Jangang yang Tersisa di Margasari

“Kami juga terkena imbasnya, sebab kalau harga emas untuk menyapuh berbeda. Harus menggunakan emas sepuhan dengan bahan emas seperti kertas timah rokok. Harga emasnya lebih mahal, saat ini harganya mencapai Rp 800 ribu per gramnya,” ujarnya.

“Biasanya dalam satu minggu mengeluarkan biaya hampir Rp 400 ribu. Itu termasuk beli emas sekitar 300 miligram dan juga suawasa. Terkadang tidak sampai satu minggu bahan bakunya sudah habis, tergantung orang yang menyepuh,” sambungnya.

Per harinya Amin dapat mengumpulkan uang Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu. “Syukur alhamdulillah, dalam sehari rata-rata bersihnya bisa mencapai Rp 200 ribuan,” katanya.

“Dulu awalnya hanya hanya melihat dan membantu orang tua saja. Lama kelamaan sekarang malah menjadi perkerjaan rutin, hingga kini kata sudah mempunyai cucu 2 orang. Ketekunan belajar juga mempengaruhi pekerjaan ini. Contohnya percampuran bahan baku berbahan kimia, kalau tidak mengetahui sifat dan karkateristiknya salah-salah kesehatan kita yang terganggu,” bebernya.

“Saat ini memang berbeda untuk omset keuntungannya. Sebab bahan bakunya merangkak naik, tetapi biaya atau uang jasanya tetap di kisaran Rp 10 ribu. Tergantung dengan pilihan pelanggan, maunya lebih bagus dan lebih awet. Terkadang kalau pelanggan merasa puas dengan hasilnya dikasih lebih,” pungkasnya.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2021/07/07/penyepuh-emas-pasar-malabar-menekuni-hobi-hingga-jadi-profesi/
Penulis Sirajuddin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.