Foto: Dokumentasi
POLEMIK pengelolaan Makam Sultan Suriansyah makin hari kian meruncing. Belakangan, ada tiga kubu yang berseteru dan masing-masing mengaku paling berhak mengurusi makam raja pertama Kesultanan Banjar tersebut.
PEMKOT Banjarmasin pun mengaku dibikin pusing. Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdakot, Doyo Pudjadi, mengatakan sudah sempat menggelar mediasi belum lama tadi namun ada salah satu kubu yang enggan hadir.
Doyo mengatakan, kubu tersebut hanya mengirim surat bahwa mereka paling berhak menjadi pengurus makam. “Ini membuat kami pusing. Padahal sebelumnya, ketiga kubu sudah menyepakati hasil rapat sebelumnya,” ungkapnya, Kamis (1/7/2021).
BACA JUGA: Konflik Kepengurusan Makam Sultan Suriansyah Kini Terbelah jadi Tiga Kubu
Kesepakatan yang sebelumnya dimaksud perihal rapat pembentukan tim formatur. Yang mana, ketiga kubu dipastikan punya peran masing-masing dalam kepengurusan.
Kendati demikian, Doyo mengaku tak ingin menyerah. Pada Sabtu (3/7/3021) besok pihaknya bakal kembali menggelar rapat lanjutan soal pembentukan tim formatur.
Dihadiri atau tidak oleh ketiga kubu yang sama-sama mengklaim sebagai pengurus makam, Doyo tegaskan pihaknya tetap sepakat akan menyusun tik formatur.
“Sebelum itu, kami meminta kepada ketua yang ditunjuk sebelumnya untuk melobi kubu yang bersikukuh itu untuk mengikuti rapat. Mudah-mudahan hasilnya sudah bisa meredam konflik,” harapnya.
BACA JUGA: Tunggu Kepastian Status, Pemkot Ambil Alih Pengelolaan Makam Sultan Suriansyah
Namun, jika pada rapat besok masih menemui jalan buntu, Doyo menyatakan Pemkot tak akan lagi menjadi mediator konflik tersebut.
“Yakni, pemko tidak akan lagi memediasi konflik itu. Artinya, dikembalikan sepenuhnya ke pada masing-masing kubu,” tegasnya.
“Jadi, silahkan tiga kubu itu menyelesaikan sendiri permasalahanhya. Atau mungkin membawa persoalan itu ke meja pengadilan,”tambahnya. (jejakrekam)