Kembangkan Moda Transportasi Sungai dan UMKM, Walikota Ibnu Sina Ingin Kapal Pesiar Masuk Banjarmasin

0

PERIODE kedua bersama Wakil Walikota Arifin Noor, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina tengah menggeber program kerja untuk memimpin Balai Kota.

PROGRAM itu dirancang dalam visi-misi, program prioritas dan rancangan teknokratik rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Banjarmasin periode 2021-2026.

Apa saja? Walikota Ibnu Sina mengincar pemulihan ekonomi nasional di Banjarmasin melalui sektor kepariwisataan. Utamanya, memperkuat moda transportasi sungai. Mantan anggota DPRD Kalsel ini menarget tahun 2022 nanti, sudah terwujud sistem transportasi sungai yang akan disusun dalam masterplan (rencana besar).

Dasarnya, Ibnu Sina melihat saat ini di Banjaramsin sudah dibangun lima shelter dan dermaga. Tahun depan, ditambah lagi. Targetnya, bukan hanya kelotok, tapi kapal pesiar sudah bisa masuk ke Banjarmasin.

Koneksitas dan jaringan moda transportasi sungai diyakini akan menjawab kemacetan lalu lintas di darat. Ibnu Sina pun menekankan agar pintu masuk di Sungai Lulut, berbatasan dengan Kabupaten Banjar bisa menjadi proyek percontohan transportasi sungai. “Coba dibikin lima atau lima unit moda transportasi sungai di kawasan itu,” ucap Ibnu Sina.

Soal wirausaha baru (WUB) yang jadi program andalan Ibnu Sina di periode pertama bersama Hermansyah, eks Wakil Walikota Banjarmasin akan dilanjutkan. Ini karena, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) telah menggeliat yang akan dikoneksi dengan Smart City Banjarmasin alias sistem digitalisasi

BACA : Era Moda Transportasi Sungai Banjarmasin Berakhir?

Pengamat tata kota asal Fakultas Teknik Uniska MAB, Adi Surya Said mengingatkan agar sebelum melangkap untuk sektor pariwisata dan UMKM, maka perlu adanya database.

“Database soal jumlah penduduk termasuk yang menganggur atau belum bekerja. Dalam tantangan dalam program pemulihan ekonomi nasional pasca vaksinasi Covid-19, sebab tidak ada jaminan vaksin itu membuat orang bebas dari terpapar virus Corona,” ucap Adi Surya Said kepada jejakrekam.com, Minggu (27/6/2021).

Sebab, menurut dia, ketika kasus Covid-19 menaik, maka pilihan semacam lockdown atau dikenal dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bisa dipakai, sehingga justru jadi kendala dalam menarik minat turis luar negeri ke Banjarmasin.

“Jadi, Banjarmasin menjadi sepi dan lesu pengunjung. Anggaran pun yang dikelola bisa tidak tepat sasaran,” kata Adi Surya.

BACA JUGA : Sepakat dengan Kalteng, Alur Transportasi Sungai Anjir Serapat Dioptimalkan Lagi

Soal pengembangan UMKM, beber dia, misalkan kuliner meski laku, namun dihadapkan dengan rendahnya daya beli masyarakat. Ini imbas dari pandemi Covid-19, sehingga banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) dan angka pengangguran bisa melonjak.

“Diperlukan terobosan strategi yang berkenaan dengan ekonomi masyarakat dan pencegahaan penularan Covid-19 di Kota Banjarmasin. Kalau boleh saran UMKM lewat pemasaran digital (e-commerse) dan pemasaran secara tradisional ditingkatkan dan disinergikan,” papar lulusan ITB Bandung ini.

Dengan begitu, beber Adi, memunculkan kegiatan jual beli baik secara digital atau tradisional. Para turis dunia akan berbelanja secara online lewat website pemerintah atau swasta.

“Kalau turis luar negeri yakin bahwa Banjarmasin atau Indonesia aman baru mereka akan datang mengunjungi pasar Banjarmasin. Kalau tidak ya promosi secara digital,” ucapnya.

BACA JUGA : Kembangkan Banjarmasin Kota Berbasis Sungai, Tiga Pakar Belanda Dihadirkan

Adi mengingatkan untujk SKPD bersama pokja bisa aktif membikin website pariwisata dan UMKM sebagai media promosi dan transaksi digital.

“Contohnya, Tiongkok gencar mempromosikan produk dengan harga murah dan produk dengan kualitas tidak terlalu bagus. Utamanya, barang elektronik dan konveksi,” ucapnya.

Menurut Adi, sebaiknya, Walikota Ibnu Sina mengukur kekuatan bahan dagangan asli Banjarmasin yang khas dan tidak dipunyai daerah lain.

“Inilah pentingnya, Walikota Banjarmasin menjalankan analisis SWOT mencakup Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman) untuk program kerjanya selama tiga tahun ke depan,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.