Yang Tersisa dari Aksi #SaveKPK Jilid II di Banjarmasin

0

AKSI unjuk rasa #SaveKPK jilid II yang digelar oleh ratusan mahasiswa di Kota Banjarmasin pada Kamis (24/6/2021) sore, masih menyisakan cerita.

ABSENNYA Ketua DPRD Provinsi Kalsel Supian HK membuat aksi sempat pecah. Para demonstran dengan aparat kepolisian terlibat aksi saling dorong.

Massa memaksa masuk ke gedung DPRD Kalsel, namun diaadang barikade aparat. Alhasil aksi pecah. Beberapa dari polisi terlihat harus menggunakan pentungan untuk menghalau massa.

Bahkan terpantau dari arah demonstran sejumlah benda seperti sepatu, botol hingga barrier pembatas jalan ikut berterbangan.

Akibatnya, beberapa demonstran harus mengalami luka-luka. Begitupun sebaliknya, aparat kepolisian ikut menjadi korban.

Sejumlah mahasiswa dari perguruan tinggi yang berbeda, mengaku mendapat pukulan dari oknum aparat saat kericuhan terjadi.

“Ketika saya sudah angkat tangan, dan kawan-kawan mahasiswa itu roboh, kepala saya itu langsung dipukul,” ucap Ananda Febrian (bukan nama sebenarnya).

BACA JUGA: Kecewa Sikap Ketua DPRD Kalsel, Sederet Kisah Aksi Demonstrasi #SaveKPK

“Ketika saya ingin lari, saya ditarik dan diseret, badan-badan saya ditendang semua. Itu tadi ada juga kawan kita dari Poliban (Politeknik Banjarmasin) berdarah gegara terseret juga,” tambahnya.

Cerita lainnya, dari demonstran yang mengalami luka di bagian pelipis mata. Mengaku ditarik oleh polisi saat ketegangan terjadi. Kemudian digiring ke markas Satpam DPRD Kalsel untuk diberi pengobatan.

Ada juga yang mengaku mendapat intimidasi ketika diamankan polisi di tengah aksi. “KTM (kartu tanda mahasiswa) saya sempat ditahan, lalu dicecar banyak pertanyaan,” tambah mahasiswa lainnya.

Padahal saat kericuhan terjadi, mahasiswa ini mengaku tidak melakukan apa-apa. Dia hanya ingin mengamankan diri.

Lantas, bagaimana dengan aksi yang berakhir ricuh itu? Koordinator Wilayah BEM se-Kalsel, Ahmad Rinaldi menjanjikan bahwa pihaknya akan melaporkan tindakan refresif aparat kemanan yang mengakibatkan rekan-rekannya cidera.

Insiden Kericuhan Aksi #SaveKPK Jilid II Versi Polisi

Tiga personel Polresta Banjarmasin mengalami luka-luka, bahkan satu harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara.

Mereka terluka saat menghalau para mahasiswa yang mencoba mendesak masuk ke gedung DPRD Provinsi Kalimantan Selatan. Kamis (24/6/2021).

Ketiga personel yang terluka tersebut antara lain Bhabinkamtibmas Kelurahan Sungai Baru, Aipda Bambang Suherman dan dua personel dari Polsek KPL Banjarmasin; Bripka Dedi Hajar dan Bripka Brata.

Aipda Bambang Suherman mengungkapkan bahwa dirinya mengalami luka dibagian wajah dan lecet pada lengan serta kaki.

“Saat itu saya berada berada dibarisan paling depan bersama rekan-rekan Kepolisian. Ketika aksi dorong mendorong, ada salah satu mahasiswa yang menendang kaki saya. Dan seketika itu saya langsung terjatuh dan tertindih di tengah kerumunan,” ungkapnya.

BACA : Aksi #SaveKPK Jilid II : Demonstran Tuntut Supian HK Mundur dari Jabatan

Seiring terjatuhnya Aipda Bambang Suherman, dua personel Bripka Dedi Hajar dan Bripka Brata juga mengaku mendapat serangan dari para demonstran yang memaksa masuk. Bahkan juga mengalami pukulan dan terinjak saat itu.

Terlihat saat dilakukan perawatan oleh tim Urusan Kesehatan (Urkes) Polresta Banjarmasin, kondisi Bripka Dedi Hajar mengalami kesulitan bernafas karena dadanya terasa sesak yang mengharuskan dibawa ke Rumah Sakit.

Sementara itu, Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Rachmat Hendrawan membenarkan adanya korban dari kepolisian buntut kericuhan aksi.

“Alhamdulillah personel kami yang terluka saat ini dalam kondisi aman. Meski sempat satu mendapat perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara,” terangnya.

Ia juga menjelaskan sempat mengamankan empat mahasiswa saat terjadi dorong-dorongan dengan aparat.

“Setelah suasana tenang dan kondusif, mereka yang kami amankan kita dikembalikan ke rekan-rekannya,” pungkas Kapolresta Banjarmasin. (jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.