Rencana PTM di Juli Nanti, DPRD Banjarmasin Minta Zona Risiko Tinggi Covid-19 Perlu Perhatian

0

RENCANA pembelajaran tatak muka (PTM) di sekolah untuk tahun ajaran baru 2020/2021 direncanakan digelar pada Juli mendatang. Apalagi, saat ini, Banjarmasin tergolong kasus virus Corona (Covid-19) mulai melandai.

INI ditandainya, sebagian besar kelurahan telah zona hijau atau kasus Covid-19 mulai berkurang. Meski sebagian kelurahan masih dinyatakan zona kuning, karena masih ada kasus penyeberan virus Corona harus ditangani serius.

Jika mengutip IG Dinkes Banjarmasin, Kamis (17/6/2021) pukul 16.00 Wita, disebutkan ada penambahan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 3 kasus. Akumulasi kasus Covid-19 sebanyak 9.172 kasus, terdiri 79 kasus aktif, 8.883 sembuh, 210 sembuh dan suspek terdapat 63 kasus.

Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Matnoor Ali pun mengingatkan saat penerapan pembelajaran tatap muka di sekolah, dari tingkatan TK, SD hingga SMP, perlu memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

“Kita akui, sudah terlalu lama anak-anak belajar daring, makanya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ditambah surat keputusan bersama (SKB) empat menteri, sudah jelas ada panduannya,” ucap Matnoor Ali kepada jejakrekam.com, Kamis (17/6/2021).

BACA : Guru Belum Divaksin, PTM SD-SMP di Banjarmasin Batal Hari Ini

Untuk diketahui dalam SKB 4 Menteri, terdiri dari Mendikbud, Menteri Agama, Menkes dan Mendagri bernomor 03/KB/2020, Nomor 612 Tahun 2020, Nomor HK.01.08/Menkes/502/2020 dan Nomor 119/4536/SJ tentang Perubahan SKB sebelumnya, mencantumkan panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 dan tahun akademik 2020/2021 di masa pandemi Covid-19.

Dalam SK 4 Menteri, PTM digelar secara bertahap khususnya di zona hijau dan kuning, bisa dilakukan usai mendapat izin dari pemerintah daerah. Sedangkan, zona oranye dan merah dilarang menggelar PTM, dan melanjutkan belajar dari rumah (BDR).

“Inilah mengapa, kami di DPRD Banjarmasin meminta agar Dinas Kesehatan Banjarmasin segera membuat peta risiko Covid-19. Kelurahan mana saja yang zona hijau, kuning dan hijau. Walau pun, sekarang kasus Covid-19 sudah melandai,” kata politisi Golkar ini.

BACA JUGA : Tak Hanya Persepsi Orangtua Siswa, Pembelajaran Tatap Muka Harus Pertimbangkan Aspek Kesehatan

Ini ditambah, Banjarmasin juga tak lagi menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro. Walau di berbagai daerah, khususnya Jawa Barat, tengah tinggi kasus Covid-19.

Namun, Matnoor mengingatkan agar Dinas Pendidikan Banjarmasin segera menyiapkan sarana dan prasarana, seperti tempat cuci tangan dan pemeriksaan suhu bagi siswa dan guru masuk ke sekolah.

“Saya rasa dana untuk pengadaan alat cek suhu sudah ada dalam belanja tidak terduga (BTT) yang telah dianggarkan. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak siap, terutama untuk sekolah yang berada di zona hijau,” ucap mantan Ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin ini.

BACA JUGA : Khawatir Lost Learning, Disdik Banjarmasin Pastikan Belajar Tatap Muka Dimulai Juli 2021

Menurut Matnoor, dalam waktu dekat, dirinya telah menginstruksikan agar Komisi IV DPRD Banjarmasin yang membidangi pendidikan segera turun dan meninjau sekolah-sekolah yang siap menerapkan PTM. Termasuk, meminta keterangan Disdik Banjarmasin soal kesiapan PTM itu.

“Pengawasan di lapangan harus diperketat. Memang, masalah pendidikan juga sangat erat kaitannya dengan keselamatan dan kesehatan anak didik. Bagi daerah yang berisiko tinggi, tentu tidak boleh menggelar PTM. Inilah penegakan prokes Covid-19 sangat penting di sekolah,” ucap Matnoor.(jejakrekam)

Penulis Rahm Arza
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.