Isi Waktu Luang, 56 Lagu Banjar Telah Tercipta dari Petikan Gitar Khairiadi Asa

0

AKTIF di ranah aktivis dan merambah dunia penyelenggara pemilu, kini kembali ke dunia pers yang membesarkannya, ternyata Khairiadi Asa tak pernah lupa jati dirinya. Ada darah seni mengalir dan tetap dijaganya.

MANTAN komisioner KPU Barito Kuala (Batola) ini punya talenta dari dunia musik. Terbukti, lewat petikan gitar anginnya, ada puluhan lagu Banjar yang telah diciptakannya. Karyanya pun kini mendapat apresiasi dari banyak kalangan, baik pegiat seni hingga kritikus seni di Banua.

“Sebenarnya, saya mencipta lagu-lagu Banjar itu atas dorongan kawan-kawan di media sosial. Semua saya hanya hobi mengisi waktu luang di rumah. Main gitar sambil menyanyi yang ditayangkan di akun facebook (FB),” ucap Khairiadi Asa kepada jejakrekam.com, Selasa (15/6/2021).

Begitu banyak yang suka dan terkesima, dorongan itu makin kuat. Khairiadi Asa pun diminta koleganya agar menciptakan lagu-lagu daerah, khususnya berbahasa Banjar.

“Semula, saya ciptakan lagu-lagu berbahasa Indonesia, terutama bergenre pop. Ada sekitar tujuh lagu, dan ternyata mendapat respon baik dari warganet,” ucap Khairiadi.

Khairiadi Asa (tengah) bersama kritikus musik Banua.

BACA : Misteri ‘Kerajaan Gaib’ Pulau Kadap dalam Bait Lagu Khairiadi Asa

Pria yang juga aktif di Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Kalimantan Selatan ini mengaku ternyata ada netizen memesan diciptakan lagu Banjar. Padahal, Khairiadi mengaku sudah lama menyanyikan lagu daerah, berasal dari 34 provinsi di Indonesia. “Ya, semua lagu Nusantara, dari Aceh sampai Papua,” ucapnya.

Seiring waktu, sekitar bulan Mei 2020, ketika pandemi Covid-19 saat tinggi-tingginya angka kasus harian, Khairiadi pun mengisi aktivitas di rumah saja dengan mengarang lagu.

Konsentrasi penuh dan dapat inspirasi. Hasilnya, dari buah pikir dan cipta melodi dari senar gitarnya, hingga sekarang Khairiadi Asa sudah menciptakan sedikitnya 56 lagu Banjar. Lagu perdananya berjudul “Maunjun di Pahumaan”.

BACA JUGA : Mengukur Eksistensi Bahasa Banjar Dari Karya Sastra Hingga Karya Akademik

“Lagu-lagu Banjar yang saya ciptakan lebih banyak tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat Banjar itu sendiri. Ada lagu judulnya, Iwak Wadi, Wadai 41, Tapai Gambut, Di Jambatan Barito, Hati Nang Rambang, dan lainnya,” ungkap Khairiadi.

“Saya main musik sebenarnya sejak SMP, ikut vokal grup lagu-lagu daerah. Masa SMA dulu, pernah ikut main band di Rantau (Kabupaten Tapin). Cuma selepas SMA, sempat vakum karena jarang main musik. Gitar di rumah itu pun, baru saya beli akhir 2019 lalu,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.