Sosok Denny Jadi Simbol Perlawanan, Partai Gelora Bersiap Songsong Pemilu 2024

0

MUNCULNYA sosok Denny Indrayana, profesor hukum tata negara yang juga eks Wakil Menteri Hukum dan HAM era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di ranah politik Banua, cukup mengejutkan. Selama ini, Denny Indrayana yang malang melintang di Jakarta, ternyata jadi penantang berat sang incumbent, Sahbirin Noor.

KETUA DPW Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Kalimantan Selatan H Riswandi mengakui selama ini, ada mitos yang terbangun ketika figur kuat disokong jaringan oligarki sulit dilawan dalam politik.

“Terbukti ternyata bisa dilawan. Ini menjadi pembelajaran politik bagi kita, khususnya di Banua. Apalagi, calon itu diusung parpol besar yang menguasai kursi di Kalsel, ternyata bisa dilawan. Ini yang bisa kita petik dari even pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Kalsel hingga berujung pemungutan suara ulang (PSU),” ucap Riswandi kepada jejakrekam.com, Senin (14/6/2021).

Ia tak memungkiri ketika Gelora memilih bergabung sebagi parpol pendukung calon Gubernur-Wakil Gubernur Kalsel nomor urut 02, Denny Indrayana-Difriadi Darjat (H2D), karena ingin politik Banua lebih berwarna. Apalagi, di kubu petahana telah disokong parpol besar yang selama ini menguasai parlemen.

“Kami sadar diri, sebagai parpol baru tentu harus memperhitungkan dengan matang dalam mengambil keputusan politik. Makanya, dalam tim H2D, Partai Gelora hanya menyiapkan saksi yang ditempatkan di 827 TPS saat PSU. Soal hasil, tentu kita sudah berupaya maksimal,” ucap mantan Wakil Ketua DPRD Kalsel ini.

BACA : Evaluasi Hasil Pilkada, Empat Jagoan Partai Gelora Kalsel Berhasil Unggul

Riswandi menegaskan usai Pilgub Kalsel 2020 yang berlanjut ke PSU 2021, tengah mempersiapkan diri menyongsong ‘perang besar’ pada Pemilu 2024 mendatang. Saat ini, parpol besutan eks tokoh PKS, Anies Matta ini telah memiliki jaringan di 13 kabupaten dan kota di Kalsel.

“Alhamdulillah, Partai Gelora Indonesia di Kalsel telah lengkap memiliki struktur partai hingga ke daerah. Ini modal awal untuk menyongsong Pemilu 2024 mendatang,” kata Riswandi.

Menurut dia, Partai Gelora juga telah memetakan basis dukungan di Banua, belajar dari pengalaman politik yang ada. Ia tak memungkiri Gelora juga berebut basis pemilih di bagian tengah atau ladang suara parpol berbasis nasionalis. Sedangkan, sayap kanan dan kiri telah menjadi garapan parpol berbasis Islam dan nasionalis.

“Dari pengalaman Pilkada Kalsel yang diikuti Gelora, tentu kita bisa belajar lagi. Sekali lagi, sebagai parpol baru, Gelora tentu butuh strategi jitu agar bisa meraih suara di even politik mendatang,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.