Antisipasi Sungai Amandit Keruh Lagi, Pengolahan Limbah PT AGM Dicek Tim Teknis HSS

0

DUA perusahaan penambang batubara di wilayah Hulu Sungai Selatan (HSS), PT Antang Gunung Meratus (AGM) dan KUD Karya Murni dicek sistem pengelolaan dan pengendalian limbah air tambang.

PENGECEKAN ini dilakukan Sekdakab HSS Muhammad Noor didampingi Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Dispera KPLH) Kabupaten HSS, Ronaldy Prana Putra bersama tim teknis bentukan Bupati H Achmad Fikry di lokasi pengolahan limbah PT AGM, Rabu (9/6/2021).

Para pejabat Pemkab HSS bersama tim teknis ini melakukan monitoring, peninjauan dan pengawasan terhadap pengelolaan air limbah bekas tambang dari dua perusahaan itu.

“Peninjauan ini tindaklanjut dari tim teknis yang dibentuk Pak Bupati HSS (Achmad Fikry) dalam penanggulangan kekeruhan Sungai Amandit,” ucap Sekdakab HSS, Muhammad Noor kepada awak media di Kandangan.

BACA : Wabup Syamsuri Arsyad Akui Keruhnya Air Sungai Amandit Jadi Beban Pemkab HSS

Ia mengatakan pengecekan ke lapangan juga menindaklanjuti hasil pertemuan dengan dua perusahaan penambang batubara di Aula Ramu, beberapa waktu lalu. “Kami langsung mengecek kemajuan (progress) dari apa yang telah disepakati PT AGM dengan Pemkab HSS. Khususnya, dalam penanganan limbah bekas tambang,” ucap Noor.

Ia mengucapkan dari hasil peninjauan di lapangan, sudah 300 meter parit telah terbentuk. Kemudian, secara fisik tersisa 1.500 meter lagi. “Jadi, tinggal menyelesaikan parit buangan. Semoga, target tercapai sehingga pembangunan parit sepanjang 1.800 meter bisa diselesaikan pihak PT AGM dalam minggu pertama Agustus nanti,” ucap Noor.

Ia menekankan terpenting adalah pengolahan dan pengelolaan limbah bekas tambang PT AGM itu bisa mengurangi dampak negatif terhadap sungai. Khususnya, Sungai Amandit yang sempat mengalami kekeruhan diduga karena adanya buangan limbah bekas tambang.(jejakrekam)

Penulis Iwan Sanusi
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.