Beredar SE FORKI Kalsel soal Cabor Karate di Popda XVI 2021 Ditengarai Rugikan Banjarmasin

0

PEKAN Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kalimantan Selatan XVI digelar di Banjarmasin pada Juli 2021 mendatang, masih menimbulkan soal. Khususnya di cabang olahraga (cabor) karate yang akan dipertandingkan.

INI menyusul terbitnya surat edaran dari Pengprov FORKI Kalsel pada poin ke-11 mengenai peraturan pertandingan tertulis bahwa peserta pertandingan terdiri dari kelas 10 dan 11 SLTA sederajat. Namun, surat edaran itu ditengarai bertentangan dengan Surat Edaran Nomor: 426/1667-OR.Prs/Dispora/2021 bertanggal 31 Mei yang dikeluarkan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalsel.

Dalam SE itu ditegaskan persyaratan peserta tertulis hanya berstatus pelajar aktif tahun ajaran 2021/2022. Edaran dari Pengprov FORKI Kalsel pun dianggap  bertentangan dengan SE Dispora soal btasan umur untuk SLTA sederajat per 1 Januari 2005, justru Dispora Kalsel hanya mensyaratkan atlet maksimal tahun 2003.

Bahkan, Dispora Kota Banjarmasin pun sebenarnya telah melaksanakan Popda Cabor Karate Tingkat Kota Banjarmasin yang dihelat pada Sabtu (20/5/2021) di Gedung Bulutangkis Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan HKSN Banjarmasin.

Dari seleksi ini, kabarnya dihasilkan 13 atlet putra dan putri pelajar terbaik se- Kota Banjarmasin dari semua tingkatan dari kelas V SD/sederajat hingga SLTA sederajat. Hingga mencuat, gara-gara surat edaran Pengprov FORKI Kalsel ini, cabor karate dari Banjarmasin terancam dirugikan.

BACA : Seleksi Popda Kalsel, Rahmadi Yakin Atlet Batola Raih Prestasi

Sebab, dari cabor itu, Banjarmasin hanya bisa mengutus dua atlet putri dan satu atlet putra cabor karate untuk Popda Kalsel tahun 2021 ini.

Menanggapi masalah itu, Kepala Dispora Provinsi Kalsel Hermansyah memastikan akan segera menyelesaikan, karena terkait soal teknis saja. “Kami akan segera rembukkan masalah ini guna mencari jalan keluarnya,” kata Hermansyah saat dikontak jejakrekam.com, Senin (7/6/2021) malam.

Ia menegaskan ajang Popda yang merupakan program nasional dan daerah, sebenarnya bertujuan mencari atlet berprestasi dengan kemampuan maksimal.

“Nantinya, atlet dari daerah kita bisa bersaing dengan daerah lain dalam Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas). Nah, soal cabor karate yang masih dipermasalahkan, apalagi dapat merugikan Banjarmasin akan segera bicarakan lebih lanjut. Sekali lagi, ini hanya masalah teknis,” tandas Hermansyah.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.