Ulama Kutuk Selebaran ‘Gelap’ Berisi Dugaan Fitnah

0

ULAMA KH Muhammad Wildan Salman dan Habib Fathurrahman Bahasyim mengutuk keras selebaran ‘gelap’ diduga berisi fitnah yang ditujukan ke Paman Birin.

SANGKAAN yang menghalalkan segala cara itu terkait dugaan bermasalahnya proyek penataan Makam Datu Kelampayan Rp 80 miliar.

“Ulun meyayangkan cara-cara memalukan, barbar dan keji melalui selebaran berisi dugaan fitnah proyek penataan Makam Datu Kalampayan Rp80 miliar. Ada upaya yang menghalalkan segala cara. Selebaran itu saya sebut fitnah mengingat tuduhannya tidak berdasar,” ucap Habib Fathurrahman Bahasyim, Pimpinan Majelis Taklim Al Mahabbah Banjarmasin, Jumat (4/6/2021).

Ia menjelaskan kronoligis, yakni pada Jumat dini hari muncul beberapa orang, yang diduga kuat menebar selebaran di Pemurus Dalam Banjarmasin Selatan. “Selebaran ditebar di masjid dan jalanan agar ditemukan masyarakat yang berangkat dan pulang berjamaah subuh di masjid. Ya, selebaran juga ditebar di masjid menjelang sholat Jumat terakhir dan infonya menjelang PSU 9 Juni (Rabu Depan),” ujarnya.

BACA: Terbanyak di Banjarmasin Selatan, 272.672 Surat Suara PSU Pilgub Kalsel Didistribusikan

Isi selebaran, tuturnya, tudingan proyek fiktif penataan dan pembangunan Makam Syekh M Arsyad Al Banjari (Datu Kelampayan) saat pemerintahan Paman Birin Rp 80 miliar. “Sampai hari ini nang dimana pian tata bangunannya Paman?” begitu salah satu bunyi tudingan dalam selebaran.

Menurut Habib Fathur, jika memilki bukti dan data kuat, seharusnya melayangkan laporan ke aparat berwenang. “Kenapa harus melakukan pembunuhan karakter. Tidak perlu dengan menyebarkan selebaran sebab bisa memunculkan kegaduhan politik di Banua. Itu yang sangat saya sayangkan,” tegasnya.

BACA: Ikrar Bersama Jelang PSU Pilgub Kalsel, Sahbirin dan Denny Indrayana Absen

Habib Fathur yakin masyarakat tetap bersimpati terhadap Paman Birin, dan pelaku penyebar selebaran pun menghilang. “Isi selebaran sangat bertentangan dengan adab masyarakat Banua yang menjunjung tinggi kesopanan dan tidak ingin sifat merusak,” katanya.

Himbau Zuriyat Kelampayan Tak Terpancing

Senada Habib Fathur, KH Muhammad Wildan Salman (Guru Wildan) menyatakan selebaran itu merupakan fitnah keji. “Apabila selebaran yang tidak ada sumber jelas, menurut saya itu fitnah. Apalagi menuduh orang lain, menjelek-jelekkan, serta menjahatkan orang lain, hal seperti itu dalam agama Islam sudah termasuk fitnah keji dan dosa besar,” kata Guru Wildan Pengasuh Pondok Pesantren dan Tahfidz Al Quran Darussalam, Martapura, Jumat (4/6/2021).

Ia pun tak setuju dengan cara-cara fitnah, sebab jauh dari adab Islam dan adab masyarakat Banua. “Apalagi fitnah dan adu domba ditebar hanya demi kepentingan dan ambisi tertentu menjelang PSU,” tandasnya.

Untuk itu, Ia menghimbau seluruh masyarakat Banjar dan para zuriyat Kelampayan agar tidak terpancing dan tidak mempercayai selebaran yang tidak ada sumbernya tersebut. “Saya yakin masyarakat Kalsel sudah pintar untuk memilah dan memilih siapa calon pemimpin yang baik,” katanya.

BACA: Jelang PSU Pilgub, Spanduk Bernada Provokatif Mulai Bertebaran, Ini Kata JaDI Kalsel

Sedang Ustadz HM Zayadi, Sekretaris Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PCNU Kabupaten Banjar, justru mendengar kabar selebaran sejenis bertebaran di Sekumpul Martapura.  “Jelas sekali bukan adab dan akhlak orang Banua. Apalagi sampai menghamburkan fitnah-fitnah di jalanan,” tegasnya.

HM Zayadi menghimbau bikinlah suasana menjelang PSU adem, nyaman, tenang, bukan malah mehamburakan selebaran fitnah-fitnah yang bisa meulah suasana hati urang banua terpecah belah. (jejakrekam)

Penulis Asyikin

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.