Mengagumkan, Tas Rajut ‘Bhanjaruu Bags’ Lolos Ekspor ke Singapura

0

KESERIUSAN, kegigihan, dan ketelatenan Ketua TP PKK Banjarbaru, Vivi Mar’i Isa az-Zubedi dalam menciptakan industri ekonomi kreatif (ekraf) baru berstandar internasional di Kota Banjarbaru, langsung membuahkan hasil.

TAK menunggu lama, Bhanjaruu Bags, sebuah produk baru, tas rajut asli buatan pengrajin rajut Kota Banjarbaru, dinyatakan lolos ekspor ke negeri Merlion, Singapura.

“Alhamdulillah Tabarakallah, ini kabar yang sangat menggembirakan bagi kita semua. Insya Allah, keberhasilan ini menjadi langkah besar kita untuk juga memperkenalkan Banjarbaru sebagai salah kota produksi rajutan ke level internasional,” ungkap istri Walikota Banjarbaru, Vivi Zubedi kepada awak media di Banjarbaru, Jumat (4/6/2021).

Diketahui, sejak mengemban amanah sebagai Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dekranasda Kota Banjarbaru, akhir Februari 2021 lalu, Vivi Zubedi  sangat konsen dalam menggali dan mencari potensi besar yang bisa dikembangkan untuk Kota Banjarbaru.

“Ketika awal masuk, saya melihat Banjarbaru tidak mempunyai kerajinan khas yang terkelola dengan baik. Bahkan, ketika saya minta data; apa dan di mana saja titik-titik kerajinan khas di Kota Banjarbaru? Kita tidak punya data yang terstruktur,” terang Vivi Zubedi.

BACA : Cerita Dwi Putra Kurniawan, Kembangkan Kebun Kopi Pertama di Kota Banjarbaru

Dari situ, dirinya mendorong dinas terkait untuk bekerja lebih serius. Tidak sekadar seremonial atau peresmian-peresmian semata. Bersama dinas terkait, Vivi turun ke lapangan untuk jemput bola. Mencari dan menggali potensi yang bisa dikembangkan.

“Alhamdulillah, kita menemukan sejumlah warga yang memiliki keahlian. Salah satunya keahlian merajut,” ujarnya.

Sayangnya, kata Vivi, selama ini pengrajin-pengrajin itu tidak terkelola dengan benar. Mereka bekerja sendiri-sendiri, menjual produk dengan berjuang sendiri, bahkan tidak memiliki ‘tujuan’ dalam merajut.

“Mereka merajut, tapi tidak tahu arah produk yang ingin dituju. Mereka juga jalan sendiri-sendiri, sehingga tidak terbentuk ekosistem ekonomi syariah. Padahal mereka punya kemampuan besar,” ungkap ibu tiga anak, pemilik brand besar busana muslimah VZ atau Vivi Zubedi itu.

Dengan kemampuan sebagai seorang desainer yang karya dan dedikasinya yang sudah diakui secara internasional, Vivi  juga seorang praktisi ekonomi kreatif, terinspirasi mengglobalkan potensi karya rajut yang ada supaya menginternasional.

BACA JUGA : Gabungan Komunitas Motor dan Tim Esport di Banjarbaru Kolaborasi Gelar Aksi Sosial

Vivi mengumpulkan para pengrajin yang selama ini bekerja sendiri-sendiri itu ke sebuah komunitas. Selanjutnya pengrajin-pengrajin tersebut diberinya penataran. Mulai pemilihan warna, hingga arah desain yang dibuat.

“Untuk Bhanjaruu Bags ini, saya arahkan desainnya ke konsep Bohemian Style. Pangsanya bagus di level internasional,” ujarnya.

Tak cukup sampai di situ. Untuk pembinaan berkelanjutan, Vivi bahkan membuka ruang konsultasi online 24 jam melalui WA Group yang dibuat khusus untuk para pengrajin berdiskusi. Vivi pula yang  merintis jalan agar produk yang dihasilkan bisa tembus ke pasar internasional.

“Alhamdulillah, kerjasama yang baik itu mulai berbuah manis. Tas rajut Bhanjaruu Bags yang dihasilkan lolos untuk ekspor ke Singapura. Sebetulnya ada satu karya lagi, tapi nanti saja kita infokan lagi,” lanjut Vivi Zubedi membuat penasaran.

Dengan keberhasilan ini, Vivi berharap bisa membantu menaikkan perekonomian masyarakat pengrajin, terlebih di massa pandemi.

“Dan insya Allah, kita mampu mengglobalkan produk-produk lokal dengan penerapan ekosistem ekonomi syariah, bekerja bersama-sama. Insya Allah,” tutupnya.(jejakrekam)

Penulis Rahm Arza
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.