Idul Fitri Tanpa Kegembiraan Karena Tiada Junnah

0

Oleh: Helda Apriliyanti

RAMADHAN 1442 Hijriyah dalam hitungan hari berakhir, perasaan gembira menyambut hari kemenangan sudah mulai dirasakan oleh seluruh kaum muslim, namun dibalik kegembiraan terselip kesedihan yang tiada tara. Saudara seaqidah kita kembali diserang dengan bom dan rudal yang tiada henti, ibadah mereka diusik, bahkan mereka dipaksa untuk keluar dari mesjid suci. Seluruh media memberitakan kejadian ini, tak ada yang tidak tahu kecuali memang dia menutup mata.

KAUM muslim yang ada di Indonesia juga merespon perlakuan keji yang dilakukan zionis Israel laknatullah. Doa yang dipanjatkan, donasi yang dikumpulkan, serangan lewat media dengan memberikan bintang satu kepada media-media yang pro Israel dilancarkan serta baru-baru ini aksi turun ke jalan diberbagai daerah dilakukan.

Perasaan sedih bercampur gembira dihadapi oleh saudara kita dipalestina, hari-hari mereka dilalui dengan dentuman bom dan rudal. Kehidupan mereka direnggut dan terancam, anak-anak yang kehilangan orang tua begitupun sebaliknya. Namun apakah mereka meratap? Ternyata tidak, hati mereka bergembira walau tampak dimata mereka keluar air mata, menjadi syahid adalah dambaan mereka, surga yang indah adalah tempat yang akan mereka dapatkan.

Serangan udara Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sebanyak 244 orang selama 11 hari konflik. Sedikitnya 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak. Sedangkan Israel melaporkan 12 warganya, termasuk 2 anak-anak, terbunuh akibat serangan roket Hamas. (kompas.com, 21/05/2021)

BACA: AJI Indonesia Kutuk Serangan Bom Israel ke Puluhan Kantor Media sebagai Upaya Pembungkaman

Kekuatan militer negeri-negeri muslim di sekitar Palestina bahkan di dunia jika dikumpulkan bisa digunakan untuk menghentikan serangan Israel. Hal ini bisa dilakukan oleh negeri-negeri muslim, tetapi kenapa tidak juga dilakukan? Kenapa dunia Islam enggan mengerahkan militernya?

Negara-negara besar dengan ideologi kapitalismenya selalu berusaha mengukuhkan pengaruhnya dan mencengkeramkan kekuatannya atas negeri-negeri muslim yang lebih kecil. Jerat ekonomi dengan utang menjadi andalan dan berhasil menjadi jalan mengikat “tangan” negeri muslim agar tidak mudah bergerak bebas, selain itu negara-negara yang masuk dalam keanggotaan PBB akan diikat dengan setiap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan, termasuk konflik antara israel dan palestina kebijakan PBB adalah perjanjian damai, jelas kebijakan yang dikeluarkan tak akan berpihak pada negeri muslim terkhusus palestina.

Konflik Israel-Palestina sejatinya adalah konflik agama dan ideologi. Tidak hanya soal hak asasi manusia atau masalah kemanusiaan semata. Menyelesaikannya tidak cukup dengan perjanjian damai atau normalisasi hubungan Palestina-Israel, karena dengan berbagai perjanjian tersebut justru menjadi pembenaran eksistensi Israel penjajah yang sebenarnya ilegal.

Islam harus berdiri tegak melawan kezaliman dan wajib melindungi darah dan nyawa setiap muslim. Maka sejatinya kaum muslimin butuh pelindung sejati (junnah), sebagaimana hadis Rasululah:

“Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu (laksana) perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)nya. Jika seorang imam (Khalifah) memerintahkan supaya takwa kepada Allah ’azza wajalla dan berlaku adil, maka dia (Khalifah) mendapatkan pahala karenanya, dan jika dia memerintahkan selain itu, maka ia akan mendapatkan siksa.” (HR Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa’i, Abu Dawud, Ahmad)

Maka tak ada jalan lain kecuali dengan bersatunya kaum muslimin di bawah panji Tauhid. Tidak ada sekat nasionalisme dan nation state untuk membela kaum muslim yang lain.

Kaum muslimin butuh institusi Khilafah Islamiah yang akan menjamin nyawa dan kedamaian hidup kaum muslimin. Membela warga negaranya dari ketidakadilan dan kebiadaban. Maka sudah saatnya kita ambil bagian dalam perjuangan untuk mendapatkan kemenangan kaum muslimin yang hakiki. Wallahuallam. (*)

Penulis adalah aktivis muslimah

(Isi dari artikel ini sepenuhnya tanggungjawab penulis bukan tanggung jawab media)

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.