Rosehan Siap Perjuangkan Dana Renovasi Masjid Raya dan MTQ Nasional 2022 di Kalsel

0

MASJID Raya Sabilal Muhtadin merupakan masjid terbesar dan menjadi kebanggaan warga Kalimantan Selatan. Masjid yang mengambil nama kitab masyhur karya Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary (Datu Kalampayan), sudah berumur puluhan tahun.

SEJAK awal digagas pembangunan oleh tokoh Banua, mantan Pangdam Mulawarman H Hassan Basry dan M Yusni, mantan Gubernur Kalsel H Maksid bersama para ulama dengan rancangan arsitek dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Pembangunan dimulai era Gubernur Kalsel H Aberani Sulaiman bersama Pangdam X Mulawarman Amir Machmud pada 1964, sempat tertunda akibat gejolak G30/S PKI, baru pada 1974 dilanjutkan Gubernur Kalsel Soebardjo.

Walhasil, pada 31 Oktober 1979, Masjid Raya Sabilal Muhtadin digunakan umat Islam dalam kegiatan shalat Idul Adha pada 1344 Hijriyah. Kemudian, pada 9 Februari 1981, Masjid Raya Sabilal Muhtadin diresmikan Presiden Soeharto.

Bangunan masjid ini pun terdiri dari bangunan utama seluas 5.250 meter per segi, ruang utama yang mampu menampung ribuan jamaah serta dihiasi lima menara. Hingga pada 2010, di era Gubernur Rudy Ariffin dilakukan renovasi cukup besar di masjid terletak di Jalan Jenderal Sudirman itu.

Ternyata, saat digelar shalat fardhu kifayah sesuai shalat Zuhur untuk Qori Internasional asal Kalsel, H Artoni Juna, Kamis (20/5/2021), lantai sebelah kiri mihrab imam, terjadi penurunan cukup dalam.

BACA : Dari Benteng Tatas Menjadi Masjid Raya Sabilal Muhtadin

Anggota Badan Pengawas Masjid Raya Sabilal Muhtadin HM Rosehan NB saat berbincang dengan pengelola masjid.

Anggota Badan Pengawas Masjid Raya Sabilal Muhtadin, HM Rosehan Noor Bachri pun mengaku prihatin dengan kondisi itu. Ia menyarankan agar badan pengelola segera berkoordinasi dengan Komisi III dan IV DPRD Kalsel untuk meminta bantuan ke Pemprov Kalsel.

“Dengan keterbatasan dana pemerintah daerah, bisa saja nanti untuk perbaikan lantai ruang induk Masjid Raya Sabilal Muhtadin yang mengalami penurunan, segera diperbaiki. Tentu, kita tak ingin masjid kebanggaan warga Banua ini kondisinya tak prima,” ucap Rosehan kepada jejakrekam.com, Kamis (20/5/2021).

Terlebih lagi, Rosehan yang juga Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel yang membidangi pembangunan ini menegaskan siap mengawal dana perbaikan Masjid Raya Sabilal Muhtadin. “Ya, bisa saja dilakukan renovasi dengan pola proyek tahun jamak (multiyear),” kata politisi PDIP ini.

BACA JUGA : Ribuan Jamaah Hadiri Shalat Ied di Masjid Raya Sabilal Muhtadin dan Lapangan Kamboja

Sebagai anggota Badan Anggaran DPRD Kalsel dari Fraksi PDIP, Rosehan menegaskan dirinya juga siap mengawal penganggaran persiapan menyambut MTQ Internasional di Kalsel pada 2022 mendatang.

“Makanya, saya minta agar Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadi tetap berkoordinasi dengan Komisi IV DPRD Kalsel yang diketuai saudara Lutfi Saifuddin dan kawan-kawan. Karena masalah ini menjadi bidang mereka, tapi tetap saya siap mengawalnya,” tegas mantan Wakil Gubernur Kalsel ini.

Rosehan juga mengaku telah berkoordinasi dengan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalsel yang juga siap mengawal usulan perbaikan lantai ruang utama Masjid Raya Sabilal Muhtadin yang mengalami penurunan serta dana gelaran MTQ Nasional ke-29 pada 2022 mendatang.(jejakrekam)

Penulis Rahm Arza
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.