Muhammadiyah, NU, dan LDII Kecam Serangan Israel ke Rakyat Palestina

0

MUHAMMADIYAH, Nahdlatul Ulama (NU), dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mengutuk dan mengecam serangan tentara Israel kepada rakyat Palestina yang menewaskan lebih dari 140 orang, termasuk anak-anak.

KETUA Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan pihaknya mengutuk keras serangan Israel yang penuh kekejaman dan nafsu ekspansi neo-kolonialisme. Serangan tentara Israel kini memasuki hari keenam.

Menurutnya, di era dunia modern abad ini semestinya tidak ada lagi praktik penjajahan dan penindasan karena seluruh rakyat dunia seharusnya menjunjung tinggi kebebasan, kemerdekaan dan hak dasar manusia untuk hidup. “Sumber utama konflik Israel dan Palestina adalah keserakahan Israel,” katanya dalam keterangan resmi kepada media.

BACA: AJI Indonesia Kutuk Serangan Bom Israel ke Puluhan Kantor Media sebagai Upaya Pembungkaman

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengecam keras polisi Israel yang melakukan tindakan brutal kepada warga Palestina. Penyerangan dimulai ketika warga Palestina sedang shalat Tarawih di Masjid Al-Aqsa pada bulan Ramadan.

Ia mendorong Dewan Keamanan PBB untuk melakukan ikhtiar dan upaya diplomatik agar kemerdekaan Palestina segera diwujudkan. “Ini sudah kesekian kalinya di setiap tahun selama bulan Ramadhan [Israel menyerang Palestina]. Saya mendesak kepada PBB untuk tidak menutup mata. Itu sudah menjadi kejadian yang nyata melanggar kemanusiaan, melanggar hak hak asasi manusia, melanggar kehormatan bangsa Palestina,” ucapnya dalam keterangan resminya kepada media.

BACA: Kunjungi Kalsel, Syekh Almasamha Ajak Warga Indonesia Peduli Palestina

Said Aqil Siroj juga meminta kepada seluruh komponen Palestina untuk bersatu. Dia menyebut bahwa kekuatan yang paling utama adalah persatuan dan kesatuan. “Tidak mungkin perjuangan akan berhasil kalau bangsa Palestina satu sama lain masih konflik, tidak bisa menyatukan sikap dan tidak bisa menyatukan barisan,” kata Said Aqil Siroj.

Sementara itu DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mendorong sikap Majelis Ulama Indonesia dan ormas-ormas Islam yang mengutuk keras tindakan Israel dan meminta pemerintah Indonesia dan lembaga-lembaga internasional memberi bantuan dan mendukung perjuangan rakyat Palestina.

“Semangat antikolonialisme dan anti pendudukan Israel di Palestina, jangan sampai lekang oleh dinamika politik dan luar negeri,” ujar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, dalam keterangan resminya kepada media.

Chriswanto Santoso menyebutkan, resolusi dari PBB untuk Israel sudah mencapai ratusan, untuk itu dukungan kepada Palestina jangan berhenti.

“Alarm atau pengingat yang terus berbunyi mampu menggugah kesadaran. Artinya rakyat Indonesia akan terus mendengungkan antipenjajahan dan mendukung perdamaian. Jadi Israel harus terus diingatkan dengan berbagai cara,” tambahnya.

Konsistensi Indonesia mendukung Palestina sudah dilakukan sejak zaman Presiden Soekarno, ucapnya, bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia, kumpulan pemuda yang tergabung dalam Jong Islamieten Bond (JIB) memiliki perhatian khusus terhadap bangsa Palestina.

“Tokoh-tokoh pergerakan seperti Natsir, Kasman Singodimedjo, Samsurizal hingga KH. Agus Salim konsisten mendukung perjuangan bangsa Palestina,” imbuhnya. (jejakrekam)

Penulis rilis/afdi
Editor Afdi Achmad

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.