Galuh Borneo Cermati Strategi Kirim Surat Terbuka ke Presiden

0

KETUA Galuh Borneo Kalimantan Selatan Dian Wulandari mencermati strategi Denny Indrayana yang mengirim surat terbuka ke Presiden RI Joko Widodo.

DIAN Wulandari menduga Denny mengirim surat hanya bertujuan memperkuat opini yang dibangunnya di masyarakat bahwa telah terjadi dugaan kecurangan menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU). 

“Denny bertindak lebay mengirimkan surat terbuka ke Presiden. Anak kecil juga tahu kalau surat itu tidak akan diperhatikan,” ucap Dian Wulandari, dalam keterangannya di Banjarmasin, Sabtu (15/5/2021).

Selain itu, lanjut Dian, pernyataan Denny bahwa sistem pemilu tidak berjalan merupakan hal yang janggal. “Tentu janggal jika Denny menyebut sistem pemilu tidak berfungsi. Sementara Ia jelas-jelas telah diuntungkan oleh keputusan MK yang merupakan bagian dari sistem pemilu yang telah membatalkan kemenangan Paman Birin pada Pilkada Kalsel 9 Desember 2020 sehingga harus dilakukan PSU,” papar Dian, yang menyebut salah satu poin isi surat berbunyi “Bapak Presiden, saya Denny Indrayana, calon gubernur Kalimantan Selatan. Maafkan saya mengirimkan surat ini kepada Presiden, dalam kapasitas Bapak sebagai Kepala Negara. Saya sebenarnya melakukan ini sebagai langkah terakhir, karena berbagai saluran lain dalam sistem pemilu kita tidak berjalan ataupun berfungsi sebagaimana seharusnya.”.

BACA: Haji Yuni Ajak Masyarakat Wilayah PSU Kalsel Ramai-Ramai ke TPS

Bahkan, lanjut Dian, permohonan Denny kepada Presiden agar menurunkan aparat negara. “Dulu Denny di persidangan MK menuding Pak Jokowi telah menyalahgunakan kekuasaan dengan melibatkan aparat negara. Sekarang kenapa dia justru meminta agar Presiden menurunkan aparat negara di PSU Kalsel?” tandas Dian, yang juga menyebutkan poin isi surat juga berbunyi ‘Kami, paslon nomor 2, Haji Denny-Haji Difri, meminta ada penjagaan aparat negara yang diturunkan ke lapangan menjelang PSU, bukan hanya untuk menjaga agar tertib dan aman, tetapi lebih jauh, agar pembagian politik uang tidak leluasa dilakukan. Kami meyakini, hanya dengan aparat negara yang ikut menjaga agar “serangan fajar” tidak terjadi, maka PSU Pilgub Kalsel yang jujur dan adil, masih mempunyai harapan. Dengan demikian, rakyat pemilih di Kalsel akan lebih memilih berdasarkan “mata hati”, bukan “mata uang”.

Sebelumnya surat terbuka Denny Indrayana kepada Presiden RI Ir H Joko Widodo bergulir ke publik dan dirilis sejumlah media online pada 7 Mei 2021.(jejakrekam)

Penulis Asikin
Editor Afdi Achmad

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.