Bantu Beritakan Penanganan Covid-19, Doni Monardo Apresiasi Jurnalis Perubahan

0

KETUA Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional, Doni Monardo mengapresiasi 1.770 peserta Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku (FJPP) yang tetap aktif memberitakan penanganan Covid-19.

“SAYA sangat mengapresiasi peserta FJPP yang menyiarkan dan memberitakan penanganan Covid-19 di media masing-masing se-Indonesia,” ujarnya kepada wartawan.

Pada Mei 2021, program ini dilanjutkan kembali dengan melibatkan 3.030 peserta sebagai angkatan ke-3. “Apa yang kita hadapi ini harus membuat kita betul-betul dalam posisi tetap terlindungi secara bangsa, termasuk keluarga dan pribadi. Trend kasus aktif selama 2 bulan terakhir ini relatif melandai,” tutur Jenderal TNI ini.

BACA: Rakor Evaluasi Penanganan Covid-19, Kasus Sembuh Masih Di Bawah Angka Nasional

Maksudnya, ketika kita menghadapi kasus yang tinggi pada Desember 2020, kemudian Januari dan awal Februari 2021, semua rumah sakit (bed occupancy rate) BOR-nya mencapai diatas 80 persen.

Ia mengungkapkan BOR atau keterisian tempat tidur pada saat kenaikan kasus sudah sangat mengkhawatirkan. Bahkan, ucapnya Doni, ada provinsi yang BOR-nya baik untuk ruang isolasi dan untuk ICU sudah di atas 100 persen. Sehingga pasien harus dibawa ke daerah lain.

“Tetapi kondisi saat ini, terutama di provinsi di Pulau Jawa rata-rata sudah dibawah 40 persen. Namun ini terbalik dengan keadaan di Pulau Sumatera yang mengalami peningkatan. Banyak provinsi yang sudah diatas 60 persen, padahal 4 minggu yang lalu, posisi BOR pada angka 30 Persen. Maksudnya tidak sampai 1 bulan hampir mencapai 100 persen,” beber Ketua BNPB ini.

Untuk itu, Ia menekankan agar posisi BOR di bawah 40 persen di Pulau Jawa dapat dipertahankan, yakni dengan cara bersabar dengan tidak mudik. “Diharapkan warga bisa bersabar terutama mereka yang ngotot atau masih ingin pulang ke kampung halaman atau dan nekad, tolong bersabar dan bersabar. Hanya itu yang bisa membantu mengurangi kasus aktif. Kalau kasus tinggi tinggi, lantas BOR meningkat, rumah sakit tidak sanggup lagi menerima pasien,” imbuhnya. (jejakrekam)

Penulis Afdi
Editor Afdi Achmad

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.