IATTA Kalsel Resmi Dideklarasikan, Potensi Destinasi Wisata dan Olahraga Petualangan Dilirik

0

BANDI Chairullah diberi mandat memegang jabatan Ketua Umum Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Indonesia Adventure Travel dan Trade Association (IATTA) Kalimantan Selatan. Organisasi yang menaungi seluruh asosiasi wisata petualangan resmi ini difasilitasi Kementerian Pariwisata.

USAI terpilih dalam Deklarasi DPW IATTA Provinsi Kalimantan Selatan di Café Bro, Martapura, usai shalat Tarawih, Sabtu (8/5/2021) malam, Bandi Chairullah memsatikan akan memajukan sektor pariwisata, khususnya dunia wisata petualangan yang sangat potensial di Banua.

“Kalimantan Selatan memiliki destinasi wisata yang menantang untuk wisata petulangan seperti arung jeram di Desa Nateh, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, arung jeram di Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, kemudian panjat tebing Batu Laki di Hulu Sungai Tengah serta olahraga wisata menyelam (diving) di Samber Gelap, Kabupaten Kotabaru. Ini beberapa destinasi wisata yang bisa dijual bukan hanya bagi warga Kalsel, tapi juga luar Banua dan internasional,” ucp Bandi Chairullah.

Sementara itu, Bandi Chairullah pun menunjuk Abdul Latief yang akrab disapa Gharoe sebagai ketua tim formatur. Dalam waktu sepekan ini, Gharoe bersama tim formatur akan segera menyusun kepengurusan DPW IATTA Kalimantan Selatan.

“Insya Allah, agar segera terbentuk kepengurusan wilayah. Apalagi, dalam acara deklarasi ini, banyak dihadiri para pegiat wisata alam dan petualangan serta para atlet panjang tebing dan para petualang alam,” kata Gharoe kepada jejakrekam.com.

BACA : Promosikan Goa Sungsum, Helat Panjat Tebing Karst

Dengan adanya organisasi yang membawahi asosiasi wisata petualangan di Kalimantan Selatan, Gharoe menegaskan hal itu akan bisa lebih terarah, tersusun serta promosi wisatanya sekaligus olahraga ekstrem bisa lebih gencar lagi.

“Apalagi jelas, tugas IATTA menaungi seluruh asosiasi wisata petualangan untuk memenuhi standar pedoman wisata petualangan. Sebab, wisata petualangan adalah jenis pariwisata yang melibatkan eksplorasi atau perjalanan yang mengandung risiko, membutuhkan keterampilan khusus dan pengerahan tenaga fisik,” papar Gharoe.

Ia mengakui wisata petualangan lebih menonjol pada aktivitas fisik, pertukaran budaya dan interaksi dengan lingkungan. Umumnya dibagi dalam tiga dimensi, yakni darat (nusa), tirta (danau, sungai, laut) serta dirga (udara).

“Nah, potensi wisata petulangan yang ada di Kalimantan Selatan bisa lebih diperkenalkan tak hanya di tataran regional, tapi harus menembus nasional bahkan dunia internasional. Inilah salah satu fungsi dari IATTA,” tandas Gharoe.(jejakrekam)

Penulis Rahm Arza
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.