Soal Nilai Ada Politisasi Tadarus Alquran, Hasan Kritik Nasrullah

0

KETUA DPD Pemuda Islam Kalsel H Muhammad Hasan mengkritik penilaian Pelaksana Tugas (Plt) PWNU Kalsel Nasrullah yang menyebutkan kegiatan berlangsung di masjid guna mengundang dua calon pemimpin daerah dites mengaji sangat kuat adanya unsur politisasi tadarus Al Quran.

“PENILAIAN Plt PWNU Kalsel bahwa tadarus itu memperlombakan Al Quran tak mendasar. Jika melihat jalannya tadarus di Masjid Agung Al Karomah Martapura, tidak ada itu politisasi karena pesertanya anak-anak hingga orang tua,” kata H Muhammad Hasan di Banjarmasin, Rabu (5/5/2021).

Sebab itu, menurut Hasan, PWNU justru seharusnya mendukung tadarus yang digelar para habaib di Martapura. “Kalau NU tidak mendukung justru salah,” tegas Hasan.

BACA: Nilai Ada Politisasi Tadarus Quran, NU Minta Acara di Masjid Al Karomah Dibatalkan

Hasan yang mantan pengurus Pemuda Anshor Kecamatan Banjarmasin Selatan periode 1985 itu menyatakan kepemimpinan PWNU adalah kolektif sehingga semua pengurus harus diundang untuk bersepakat dalam membuat pernyataan sikap.

“Nasrullah itu kan cuma Plt Ketua PWNU Kalsel. Seyogyanya yang namanya Plt itu tidak membuat statement apalagi pernyataan sikap . Jangan lupa NU itu kolektif, sehingga sudah barang tentu semua kepengurusan harus diundang untuk membuat pernyataan sikap seperti itu,” tambah HM Hasan yang hadir pada saat pelaksanaan jalannya tadarus di Masjid Al Karomah Martapura.

Hasan yang juga mantan Ketua Umum KNPI Kalsel meminta agar tidak ada lagi pernyataan yang dapat meresahkan masyarakat.

“Kita harap hentikan memprovokasi warga. Jangan warga diadu domba. Jangan buat statement-statement yang mengganggu masyarakat Banua,” harapnya.

Hasan pun mengingatkan agar kerusuhan 23 Mei 1997 di Banjarmasin yang tersulut akibat provokasi dan adu domba tidak terulang.

“Saat itu ada pihak yang merekayasa, ada pihak yang provokasi sehingga terjadi kerusuhan. Jadi kalau saat ini ada yang mencoba merekayasa atau mengadu domba, kami masyarakat siap melawan mereka. Jangan ganggu singa guring (tidur),” pungkas Hasan. (jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Afdi Achmad

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.